Redaktur ”Samin News” Alman ED.(Foto:SN/dok-aw)
SAMIN-NEWS.COM Lebih baik segera kembali ke sini ke kampung sendiri
Ketimbang anarkis berdemontrasi di Ibu Kota NKRI
Melempar bom molotov terhadap aparat yag sesama anak negeri
Melempar batu tapi tak pernah tahu apa yang kalian mau
Melempar petasan karena kalian tengah mabuk nyanyian setan
Segeralah kembali ke kampung sendiri berkumpul keluarga dan anak istri
Janganlah berteriak lantang dengan yel-yel Allahuakbar
Karena agama tak pernah mengajarkan anarkisme dan kekerasan
Allahuakbar karena Tuhan memang Maha Besar tapi kalian justru ingkar
Janganlah berteriak lantang maju tak gentar tapi membela yang bayar
Bertobat dan sadarlah ini NKRI yang berdaulat
Musuhmu bukanlah aparat keamanan di negaramu
Segeralah kembali ke kampung halaman sendiri
Segeralah akhiri demontrasi karena anak-istri di rumah menanti
Segeralah akhiri anarkisme terhadap sesama anak bangsa sendiri
Segeralah akhiri apa yang sudah kalian mulai
Segeralah akhiri apa yang kalian lawan karena bukan soal keyakinan
Segeralah akhiri karena sebenarnya kalian sudah terlalu banyak merugi
Jangan teruskan aksi unjuk rasa kalian sebagai preman bayaran
Karena kalian hanya akan jadi manusia sampah jalanan
Jangan biarkan nafsu angkaramu ,membutakan hati nuranima
Begitu kalian terpuruk tak bakalan tuanmu akan menjenguk
Jangan lupa segera kembali ke kampung halamanmu
Anarkisme dan kedunguanmu menghantam sesama anak negeri sel bui siap
menanti.
Seorang teman penulis di Jakarta tadi petang mengirim penggalan catatan terserah apa saja para pembaca memaknainya. Akan tetapi siapa pun pembaca tidak sulit memahami bahwa kalimat demi kalimat yang ditulisnya itu sebagai ungkapan yang bersangkutan atas kejengahan dan kemuakan atas pasca peristiwa kerusahan 22 Mei lalu di ibu kota.
Sebab kerusuhan tersebut jelas ada dalang dan biang keroknya, dan rakyat pun tahu semua itu hanya karena gara-gara tidak bisa menerima kekalahan telak dalam Pemilu Presiden periode 2019-2024 Sehingga skenario untuk menciptakan kerusuhan negara yang dimulai dari beberapa lokasi terpisah di ibu kota benar-benar skenario jahat untuk memecah belah rakyat yang selamanya tetap mendambakan ketenangandan ketentraman dalam kehidupannya.
Akan tetapi, kelompok-kelompok ambisius dan haus kekuasaan ini justru sudah mempersiapkan kekacauan tidak hanya di ibu kota negara. Sebab, imbas dari kekacauan tersebut bisa segera luber di seluruh wilayah NKRI, tapi benggol-benggol petualang politik sepertinya menganggapnya negara yang berdaulat ini warisan nenek moyangnya.
Apalagi, Tuhan itu Maha Tahu, tahu akan maksud jahat orang-orang yang di balik ambisinya tersebut tidak lagi sebagai khalifah di bumi, melainkan hanya nafsu angkaranya dalam memujudkan ambisi sampahnya. Akibat darei kerusahan teman itu juga memaparkan catatan-catan angka tentang korban jiwa meninggal disebut-sebut sudah delapan orang.
Tidak hanya itu, jumlah korban luka-luka ratusan orang, termasuk puluhan di antaranya adalah aparat keamanan luka parah dan belasan mobil pun dibakar. Menurut teman itu, apa yang diciptakan dalang kerusuhan itu benar-benar sebuah teror menakutkan karema para perusuh itu melakukan pembakaran di sejumlah lokasi.
Di antaranya, di asrama Brimob Petamburan dan di sejumlah lokasi lainnya. Para perusuh pun menyerang aparat keamanan yang sebenarnya diterjunkannya mereka itu untruk mengamankan masyarakat, sehingga tidak ada kalimat paling tepat untuk memngungkapkan kebrutalan para perusuh iji kecuali, tindak tegas para pelaku dan seret dalangnya.
Sebab, bukti awal sudah dimiliki para petugas, apalagi jika tidak seruan untuk makar meskipun dikemas dengan kalimat mentereng ”people power.” Eskalisinya,ternyata muncul berbagai skenario yang endingnya adalah menyingkirkan Jokowi, Presiden sah republik ini agar tidak bisa dilantik sebagai untuk kembali memimpin negeri ini.
Karena itu, kita sebagai rakyat yang waras tetap harus acung jempol utuk soliditas TNI dan Polri dalam menjaga tetap tegaknya NKRI. Salam watras dan bravo untuk republik yang kita cintai.(Ki Samin)
.