SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melaunching program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di pendopo setempat, Kamis (17/11/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda hingga, BKKBN Jawa Tengah dan segenap orang tua asuh anak stunting.
Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), Mohtar mengatakan upaya akselerasi stunting di daerah terus dilakukan. Ini bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dengan tumbuh kembang anak secara sehat dan terpenuhi gizinya.
“Penanganan stunting adalah peningkatan sdm melalui kesehatan fisiknya maupun kesehatan spiritualnya. Sampai saat ini kebijakan pemerintah pusat pemerintah provinsi telah dilaksanakan Kabupaten Pati salah satunya adalah dengan bapak asuh anak stunting,” ucap dia dalam sambutannya.
Peluncuran program BAAS ini adalah dalam momentum Hari Kesatuan Gerak PKK Keluarga Berencana dan Kesehatan Kabupaten Pati. Dalam kesempatan ini, disiapkan juga bantuan untuk anak asuh stunting untuk orang tua asuh sebanyak 22 orang yang menjadi lokus penanganan stunting di Kabupaten Pati.
Dia merinci di antaranya yaitu di Kecamatan Gunungwungkal Desa Jepalo sebanyak 6 anak asuh, Desa Tajungsari Tlogowungu 4 anak, sitiluhur 3 anak asuh, Desa ngablak Cluwak 6 anak asuh, serta Ngemplak Lor 3 anak asuh.
“Menjadi komitmen dari bapak Pj Bupati agar penanganan stunting nanti melalui baas yang menerima bantuan tiap anak Rp 2,7 juta dari BKKBN setelah selesai membelanjakan uang itu harus lepas kondisi stunting. Nanti dalam belanja akan didampingi puskesmas dan unsur terkait di Pati,” ujarnya.
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Pati, Faiza Henggar Budi Anggoro berharap BAAS menjadi suatu cara utamanya dalam melakukan intervensi penanganan dan pencegahan stunting di daerah. Dirinya mendorong kader-kader PKK yang jadi pendamping BAAS di daerah hingga tingkat desa menjalankan tugas fungsinya secara optimal.
“Harapannya yang dilakukan penanganan stunting di Pati berjalan optimal. Dari mengawal rembug stunting hingga evaluasinya. Kemudian intervensi yang harus kita laksanakan untuk pkk kita bawa dan dorong penanganan stunting,” jelasnya.
Selain itu, dia menambahkan Ketua TP PKK Kecamatan didorong untuk menjadi anggota BAAS. Sebab penanganan stunting harus disengkuyung bersama. Mulai BKKBN dan PKK harus bersinergi untuk menurunkan angka stunting.