SAMIN-NEWS.com, PATI – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa progres pembangunan jembatan Juwana, Kabupaten Pati di ruas jalan Pantura saat ini sudah mencapai setengahnya lebih.
Hal itu disampaikan Menteri Basuki saat mengecek ke lokasi pembangunan Jembatan Juwana, Kamis (12/1/2023) sore tadi. Dalam lawatannya itu, dia didampingi juga anggota Komisi V DPR RI dari fraksi Gerindra Sudewo, kontraktor, jajaran Forkopimda Kabupaten Pati.
“Ini (Jembatan Juwana) progresnya sampai 59 persen. Rencana pembangunannya sampai 15 April 2023 sebelum lebaran,” kata Menteri Basuki kepada awak media.
Menurutnya, pembangunan jembatan Juwana yang direncanakan sampai bulan April tersebut bisa diupayakan percepatan. Oleh karena itu, dia meminta jadwal laporan dari penyedia jasa. Dari situ, nantinya dipelajari dan ditambah apa yang bisa mempercepat progres pembangunan jembatan Juwana.
“Saya minta balai besar dan PT bukaka sebagai penyedia jasanya membuat schedule percepatan dan minggu depan dilaporkan ke saya. Nanti kita evaluasi, insyaallah masih bisa dipercepat,” ujarnya.
“Dikerjakan dimulai Agustus 2022 sampai April 2023, ada 8 bulan. Menurut saya bisa dilakukan percepatan, bisa peralatannya, bisa orangnya, dan materialnya,” sambung Menteri PUPR.
Disinggung pembangunan jembatan Juwana yang menyebabkan kemacetan di jalan nasional itu, pihaknya menegaskan bahwa lebih baik macet karena dibangun. Karena, macet sesaat setelahnya bisa lancar.
“Mengenai keluhan macet itu saya mempertanggungjawabkan. Kalau macet karena pembangunan itu lebih baik daripada saya diamkan. Atau rusak saya diamin. Ini sampai April, setelah itu pasti akan lebih lancar,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa jembatan Juwana merupakan jembatan kedua yang dilihatnya dari 37 jembatan Callender-Hamilton (CH) yang diganti dua tahun ini. Adapun programnya tahun ini dan tahun depan.
Di samping itu, kata dia PUPR juga mengganti 37 jembatan Callender-Hamilton, 3 di antaranya berada di Pantura Jawa Tengah, yaitu di Semarang, Wonokerto dan ketiga Juwana-Pati.