SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mencatat 6.642 hektar tanaman pertanian puso atau gagal panen. Penyebabnya adalah bencana banjir yang merendam sampai berhari-hari hingga tanaman tersebut busuk.
Hal itu berdasarkan data yang dimiliki Dispertan Pati per tanggal 12 Januari 2023. Sementara data dikeluarkan tiap dua minggu sekali atau sebulan dua kali.
Kepala Dispertan Pati, Niken Tri Meiningrum menyebut ribuan hektar tanaman pertanian yang puso itu dari total luasan 7.242 hektare lahan yang terdampak banjir. Selain itu, disebutkan bahwa sebagian besar puso itu adalah tanaman padi.
“Wilayah yang terdampak antaranya Kecamatan mulai Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Jakenan, Juwana, Margorejo, Pati, Wedarijaksa, Tayu hingga Dukuhseti. Di mana meliputi 74 desa secara keseluruhan,” ungkap Niken.
Sedangkan dari angka 6.642 hektar tanaman pertanian yang dinyatakan puso ini sekitar 91 persennya adalah tanaman padi.
Kendati demikian, Niken menyatakan bahwa angka tanaman puso tersebut masih berubah. Karena mengingat faktor cuaca sendiri masih musim hujan. Sehingga, dimungkinkan akan berakibat pada bertambahnya jumlah tanaman gagal panen.
Dispertan Pati, mengklasifikasikan tanaman puso berdasarkan masa tanam. Pihaknya menyebut usia tanam ada yang baru sepekan, 5 hari sampai dengan sekitar sebulan.
Atas dasar perbedaan usia tanam ini, Dispertan belum tahu persis berapa kerugian yang ditimbulkan akibat gagal panen. “Untuk angka kerugian dari puso kita belum bisa menyebutkan. Karena umur tanamnya berbeda-beda,” pungkasnya.