SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus dan pelaku ekonomi kreatif, melakukan kolaborasi membangun wisata melalui edukasi produk kopi muria, Jumat (27/1/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrika mengatakan, kegiatan kali ini merupakan rutinitas yang dilakukan dalam rangka membangun sinergitas dan kebersamaan antar sesama.
“Ini sebenarnya kegiatan rutin dari kami bahwa setiap Jumat kami melakukan kegiatan dalam rangka untuk membangun kebersamaan, sinergitas dan kolaborasi antar bidang sekretariat,” bebernya.
Lebih lanjut, kata dia, untuk jadwal hari ini kebetulan dilaksanakan di Taman Menara yang bersama dengan para komunitas, tukang ojek, Pedagang Kaki Lima, dan Tenaga Kebersihan.
“Kebetulan jadwal kita ada di Taman Menara, kita juga punya komunitas atau sahabat yang kita ajak bersama dalam membangun wisata, ada tukang ojek PKL dan tenaga kebersihan,” tuturnya.
Selain itu, kegiatan rutinitas tersebut bisa diikuti oleh masyarakat lainnya. Kegiatan selain itu juga disertai dengan promosi produk kopi muria, dan juga mengedukasi ke sahabat yang ada di Taman Menara.
“Ini kita ajak dalam kegiatan yang bisa diikuti bersama. Kami juga punya produk kopi muria bagaimana kopi muria ini bisa di promosikan di taman Muria yang kebetulan sudah jadi dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat,” ucapnya kepada Samin News.
Selain itu, lanjut Mutrika, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak ekonomi kreatif yang dalam hal ini pemilik Sidji Coffea untuk memberikan edukasi kepada teman-temab di Taman Menara seperti ojek dan PKL.
“Tujuannya supaya mereka ketika menjual minuman kepada wisatawan lainnya mempunyai cita rasa yang enak. Sehingga kopi muria ini dapat menjadi daya tarik wisata yang mempunyai kesan wisatawan agar datang kembali,” tandasnya.
Jadi diikuti PKL taman menara. Dimana 65 sudah diberitahukan semua termasuk tukang ojek. Cuman mereka ada beberapa yang tertarik.
“Tapi saya yakin kegiatan yang akan kita tindak lanjuti Minggu minggu yang akan datang dan kita akan bedah secara rutin, secara otomatis menjadikan semangat mereka,” tambahnya.
Mutrika menyakini bahwa mereka pastinya memiliki suatu inovasi dalam membuka usaha lainnya, selain dari pada kerjaan utama yang sedang dijalaninya saat ini.
“Ojek bukan tujuan utama tapi mereka harus bisa memiliki usaha lainnya,” terangnya.
Sementara itu Owner Sidji Coffe Valerie Yudistira memandang kopi muria ini sebagai source dan potensi yang dimiliki kota Kudus yang harus terus dibina.
“Bu tika juga konsen dengan petani disana. Ini kan kita sebutnya sebagai konsen hulu, hilirnya juga harus ada yang mengerjakan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menilai kegiatan yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kudus sangat bagus. Namun harus perlu menjaga konsistensi dan selalu konsentrasi.
“Event ini saya anggap Disbudpar sangat bagus dan harus konsen serta konsisten, karena untuk mengedukasi harus disiplin terus,” pungkasnya.