Potensi Kopi Muria Kudus Terus Dibina

Foto: Owner Sidji Coffea yang juga sebagai pelaku ekonomi kreatif Valerie Yudistira saat menjelaskan kepada warga setempat tentang kopi muria

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Kopi muria yang berasal dari Desa-desa di Kawasan Gunung Muria Kudus dan memiliki potensi tersebut akan terus dibina. Hal itu dikatakan pelaku ekonomi kreatif, Valerie Yudistira yang juga sebagai Owner Sidji Coffe.

Valerie Yudistira mengatakan, untuk kopi muria tersebut menurutnya sebagai source dan potensi yang dimiliki Kabupaten Kudus, serta tentunya juga hal itu harus ada pembinaan.

“Saya selaku ekonomi kreatif memandang kopi muria sebagai source, sebagai potensi yang dimiliki Kota Kudus yang harus terus dibina,” bebernya.

Lebih lanjut, kata dia, tentunya pembinaan tersebut diawali dengan konsep yang hulu, seperti pengenalan kopi muria di wilayah kawasan wisata. Untuk pengerjaan hilirnya harus ada yang mengerjakan.

“Kita sebutnya sebagai konsep hulu. Untuk hilirnya harus ada yang mengerjakan,” ungkapnya kepada Samin News.

Ia menilai, event Disbudpar Kudus yakni seduh kopi muria yang digelar di kawasan Taman Menara tentunya dinilai sangat bagus. Namun hal itu juga harus dibarengi dengan konsen dan konsisten.

“Kegiatan kopi seduh yang Jumat kemarin digelar Disbudpar, serta rencana diadakan sewaktu event dandangan sangat bagus harus konsen konsisten. Karena untuk mengedukasi itu harus disiplin,” bebernya.

Dilain sisi, Valerie juga bercerita mengenai pedagang kaki lima yang mengeluhkan stok kopi muria yang masih kosong. Hal itu tentunya tangkapan baru bagi dirinya untuk terus gencar dalam branding kopi muria.

“Beberapa PKL mengeluhkan stok kopi muria yang mereka jual belum ada. Dan itu tangkapan baru bagi saya harus gencar branding tentang kopi muria,” tuturnya.

Kedepan dirinya berusaha untuk mengedukasi, sosialisasi, dan penetrasi pasar dalam mengenalkan produk asli Kudus tersebut. Serta menyiapkan kemasan siap seduh yang bisa dinikmati wisatawan.

“Pastinya harus ada edukasi, sosialisasi, dan penetrasi pasar. Jadi mulai mempersiapkan kemasan kopi muria siap seduh yang bisa dinikmati langsung oleh pengunjung menara,” katanya.

Ditanya Samin News mengenai kopi muria dalam konsep wisata dibanding skala kafe apakah bisa menjadi minuman merakyat, Valerie menjelaskan, tentunya hal tersebut tergantung sudut pandang pribadi.

“Kopi muria ini sebenarnya kopi merakyat cuman tinggal bagaimana memandangnya kalau kafe itu dengan fasilitasnya. Ketika buang fasilitas itu dan menikmati di kondisi parkiran PKL pastinya harganya menyesuaikan,” jelasnya.

“Kalau diperkirakan harganya berkisar Rp 4 ribu saja. Tidak jauh beda dengan yang minuman saset,” pungkasnya.

Foto: Bupati Kudus Hartopo saat sedang meninjau TPA Tanjungrejo Kudus Previous post Upaya Pemkab Kudus Kurangi Penumpukan Sampah di TPA Tanjungrejo
Next post Warga Keluhkan Kamtibmas Saat Polres Demak Blusukan ke Desa Donorojo

Tinggalkan Balasan

Social profiles