Soal 11 Siswa Sirojul Anam Diduga Keracunan, Dinkes Pati Nyatakan Hasil Lab Belum Keluar

Kepala Desa Luwang Kecamatan Tayu Suhartanto

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati menyatakan uji lab makanan yang diduga mengakibatkan 11 siswa Madrasah Sirojul Anam Luwang Tayu keracunan pada 14 Januari lalu, sampai saat ini hasilnya belum keluar.

Atas kejadian tersebut, pihak-pihak terkait mulai dari keluarga penjual jajan, Yayasan Madrasah Sirojul Anam, orang tua siswa terduga keracunan, Puskesmas Tayu 2, dan Dinas Kesehatan melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Luwang, Kamis (9/2/2023).

Dr Ahmad Qosim Sanitarian Muda pada Dinkes Pati mengungkapkan pihaknya mengambil 13 sampel jajan untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium. Pengambilan sampel pada 16 Januari hingga hampir satu bulan ini hasil resminya belum keluar.

“Secara lengkap hasilnya kami masih menunggu surat dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Mengenai kapan perkiraan surat itu keluar, kami akan terus coba komunikasikan dengan provinsi,” ucap Qosim kepada Samin News.

Kendati demikian, dia menyatakan hasil sementara yang diperoleh bahwa makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Pihaknya menepis informasi yang kadung beredar luas menjadi konsumsi hangat di masyarakat bahwa hal itu masih menjadi dugaan.

“Hasil sementara itu tidak seperti yang kita bayangkan, seperti mengandung logam berat atau zat-zat terlarang untuk makanan atau btp yang dilarang. Namun memang ada dugaan dari hasil pemeriksaan ada bakteri,” ujarnya.

Qosim melanjutkan dari 11 siswa itu kondisinya sudah membaik, badannya sehat dan telah melakukan aktivitas normal. Meskipun ada 1 anak yang sempat dirawat di rumah sakit namun sebelumnya sudah mempunyai riwayat demam berdarah.

“Kemarin memang mengalami muntah terjadi kepanikan akhirnya melapor ke puskesmas lalu ke Dinkes. Ada 1 yang dirawat beberapa hari di rumah sakit, namun sudah membaik,” katanya.

Di sisi lain atas kejadian ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Luwang akan terus berupaya melakukan fasilitasi memediasi pihak-pihak yang terlibat yaitu dari keluarga pedagang selaku yang tertuduh maupun dari pihak Yayasan Madrasah Sirojul Anam.

“InsyaAllah saya dari pemerintah desa akan sowan ke rumah Keluarga pak Rusdi (keluarga pedagang) berembug seperti apa baiknya. Kemudian akan kami sampaikan kepada yayasan. Karena sejauh ini keluarga pak Rusdi dengan yayasan belum ada titik temu masih anget,” kata Kades Luwang, Suhartanto.

Suhartanto mengakui memang informasi dugaan keracunan oleh siswa Sirojul Anam ini sudah tersebar luas. Informasi yang tersebar di masyarakat adalah siswa keracunan setelah membeli dan makan jajanan di lingkungan madrasah.

Sementara dari pihak keluarga pedagang tidak terima atas tuduhan yang dialamatkan lantaran tanpa bukti yang valid. Bahkan tuduhan tersebut berimbas pada pedagang itu sendiri, karena mengalami syok berat hingga akhirnya masuk rumah sakit.

“Atas kejadian itu Pak Rusdi (keluarga pedagang) merasa telah dirugikan baik itu moril maupun beban psikis yang dialami anaknya,” tambahnya.

Mediasi terkait dugaan 11 siswa Madrasah Sirojul Alam keracunan yang diikuti keluarga penjual makanan, Yayasan Madrasah Sirojul Alam, Dinkes, Puskesmas Tayu 2 dan Pemdes Luwang Previous post 11 Siswa Sirojul Anam Diduga Keracunan Makan Sosis, Keluarga Penjual: Itu Fitnah Tuduhan tak Mendasar
Foto : Kuasa hukum dari Anggota DPRD Kabupaten Kudus Fraksi Gerindra Nurhudi, Slamet Riyadi Next post Kuasa Hukum Nurhudi Berhasil Menang di PN Kudus Atas Gugatan Agus Waryono

Tinggalkan Balasan

Social profiles