Dewan Redaksi ”Samin News”, Alman ED.(Foto:SN/dok-aw)
SAMIN-NEWS.COM TADI pagi, Rabu (15/5) penanggung jawab dan pengelola ”Kampus Kehidupan ” Forum Wartawan Pati (FWP) menyempatkan menemui Bupati Haryanto. Keperluannya berkoordinasi serta minta saran, pendapat, serta petunjuk kelanjutan penataan kawasan lingkungan kampus di lokasi komplek Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Sebab, di lingkungan itu kini tengah diupayakan tersedianya fasilitas Wisata Edukasi Alam Lestari berbasis pendidikan nonformal. Dengan penjelasan lengkap tata ”landscape” yang direncanakan, Bupati pun sangat responsip karena merasa terbantu sehingga banyak saran dan masukan yang disampaikan.
Pada tahapan di luar konteks permasalahan itu, perbincangan pun sedikit melebar berkait rencana buka puasa bersama seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dijadwalkan Jumat (17/5). Bupati Haryanto yang konsisten dan konsekuen berupaya menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke Pusat Kuliner Pati mengatakan, hal itu sudah diserahkan pengaturannya kepada masing-masing OPD.
Akan tetapi, Bupati pun sadar benar jika dalam berbuka puasa bersama tentu menyangkut sajian menu kuliner yang harus disediakan para pedagang kuliner. ”Karena itu, bagaimana dengan pedagang yang nonkuliner, seperti pedagang aksesoris?”
Dengan pertanyaan tersebut, pasti di benak orang nomor satu di Pati ini tetap menginginkan agar semua pedagang apa pun jenis barang dagangannya bisa laku terjual. Sehingga personel penanggung jawab dan pengelola ”Kampus Kehidupan” pun tertarik mendiskusikan dan membahasnya di kampus, untuk memberikan jalan pemecahan yang disampaikan dalam bentuk saran dan masukan kepada jajaran OPD.
Karena itu, bagi setiap personal OPD sebelum atau sesudah selesai membatalkan puasanya atau berbuka disarankan bisa datang ke tenda lokasi nonkuliner. Di tempat-tempat ini bisa sedikit merogoh koceknya untuk membeli aksesoris diikuti dengan pembelian baju koko maupun kopyah, kerudung maupun jilban.
Tujuannya pembelian dimaksud bukan untuk putra-putrinya, melainkan sebagai bingkisan Lebaran nanti yang diberikan kepada anak yatim-piatu, khususnya yang menjadi penghuni panti, atau yang bertempat tinggal di lingkungannya. Sebab, misalnya dengan membeli kerudung tentu bisa dilengkapi dengan aksresorisnya.
Hal tersebut bisa dilakuian perseorangan sesuai kemampuan, atau secara bersama-sama, dan selanjutnya diantar langsung ke panti yang dipilih karena jumlahnya lebih dari satu. Melalui amalan dan sedikit perhatian kepada anak-anak yatim piatu tersebut, sudah barang tentu Allah SWT akan membukankan pntu rezeki selebar-lebarnya. Amiii….iiin. Salam Waras.(Ki Samin)