Universitas Muria Kudus Ambil Peran ‘Base Agriculture’ Melalui Prodi Baru

Foto: Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Dr Ir Darsono seusai ditemui Media Gathering yang digelar di Hotel Griptha Kudus

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) yang terletak di Kabupaten Kudus Jawa Tengah tersebut memiliki peranan baru sebagai Base Agriculture yang dikembangkan melalui Program Studi terbarunya, Rabu (1/3/2023).

Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Dr Ir Darsono menyampaikan, dalam pengembangan program studi terbarunya itu tentunya sesuai tagline yang diusung saat ini yakni ‘UMK Berkemajuan’.

“Kami sedang memformulasikan jati diri UMK. Ini jadi babak baru bagi kami dalam pengelolaan kampus yang terkenal di Kudus ini,” katanya.

Lebih lanjut, adapun dia menyebut, prodi yang diinisiasi sejak tahun 2022 kemarin berupa Program Studi S1 Agribisnis yang bertujuan mengambil peran ‘Base Agriculture’ dan ada juga prodi lainnya.

“Tahun 2022, kami inisiasi prodi baru yakni, Prodi S1 Agribisnis, Prodi S2 Pendidikan, Bahasa Inggris, PPG PGSD, dan PPG BK,” bebernya.

Sementara itu, dia menyebut untuk jumlah program studi saat ini menjadi 22 prodi. Dilain sisi untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pada tahun 2021/2022 berjumlah 2469 calon peserta.

“Untuk tahun 2021/2022 berjumlah 2469 dan mengalami kenaikan di tahun 2022/2023 sebesar 2563. Naik sebanyak 3,81 persen,” tandasnya.

Berkaca dari data tersebut tentunya Kampus UMK masih menjadi andalan masyarakat Kota Kretek serta untuk para orang tua yang ingin anaknya menempuh pendidikan di kampus tersebut.

“Selain itu untuk kenaikan mahasiswa asing di UMK pada tahun 2021 sebesar 34 calon peserta. Sedangkan 2022, sebanyak 76 orang. Kenaikannya sekitar 123,5 persen,” ulasnya.

Menurut Dr Ir Darsono, pada zaman sekarang banyak petani yang mengalami kejenuhan dalam menginovasi bercocok tanam. Hal itu dibuktikan, ketika mampu menghasilkan produk namun tidak terampil.

“Diera revolusi industri yang sudah tercapai, ternyata ada semacam kejenuhan dalam inovasi cocok tanam. Buktinya ketika petani bisa menghasilkan produk yang baik, tapi tidak bisa cukup terampil untuk menjual dan mengelola hal itu,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mencari jalan keluar dengan mengimplementasikannya di UMK yang membuka cabang ilmu baru dan memberikan pengetahuan terkait kegiatan pertanian.

Foto: Media Gathering yang digelar UMK
Foto: Media Gathering yang digelar UMK

“Sekarang kita sering mendengarkan kegelisahan, bahkan kondisi tragis petani yang susah payah memaksimalkan panen.
Tapi saat menjualnya tidak laku, itu kan harus ada jalan keluarnya, maka agrobisnis akan dipelajari disitu,” ucapnya.

Lahan pertanian di Desa Mintobasuki Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terendam banjir (Samin News/istimewa) Previous post Banjir Rendam Tanaman Pertanian di Mintobasuki Kerugian 355 Juta
Pekerja di proyek pembangunan gedung senam tengah melakukan pekerjaan pembesian Next post Pembangunan Gedung Senam di Pati Tahap Pengecoran

Tinggalkan Balasan

Social profiles