SAMIN-NEWS,com, KUDUS – Tahap pembangunan pasar yang bertempat di Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati itu kini mencapai 60 persen. Rencananya target pembangunan selesai diperkirakan pada akhir Bulan Juli 2023 mendatang.
Kepala Desa Jepang Pakis Sakroni mengatakan, dalam pembangunan pasar desa itu pihaknya berkeinginan untuk mensejahterakan warga Desa Jepang Pakis khususnya untuk para pedagang yang belum memiliki lapak untuk berjualan.
Dalam pembangunan tersebut tentunya dapat sebagai sarana peningkatan ekonomi masyarakat atau para pelaku usaha sekitar Desa Jepang Pakis. Mengingat pembangunan ini sempat terkendala dengan adanya pandemi Covid-19 yang kala itu sedang muncul.
“Harapannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa sini. Tapi dengan adanya Covid-19 kemarin akhirnya mengalami kendala dan tidak bisa menggunakan satu tahun anggaran melainkan bisanya tiga tahun anggaran,” ungkapnya kepada Samin News.
Lebih lanjut kata dia, dalam pembangunannya ia bersama jajarannya rencana akan membangun sebanyak 34 lapak kios yang diperuntukkan untuk pedagang di desanya yang belum memiliki lapak tetap untuk berjualan.
Nantinya jika pembangunan lapak kios sudah selesai dan para pedagang yang sudah dipilih pihak Pemerintah Desa Jepang Pakis akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 1 juta pertahun. Namun sebelum itu, Sakroni memberikan pilihan kepada warganya.
“Sebelum itu kami mengasih penawaran yakni setiap hari atau persatu tahun. Akhirnya disepakati pada milih satu tahun,” imbuhnya.
Sakroni menambahkan, nantinya pedagang yang dapat berjualan di kios tersebut diutamakan pedagang sayur, kuliner, jasa. Dirinya tercetus membuat pasar desa karena sewaktu pandemi banyak warga Desa Jepang Pakis yang terkena PHK akibat pengurangan pegawai.
“Waktu Covid-19 banyak warga Desa Jepang Pakis yang berprofesi sebagai pekerja pabrik kena PHK. Akhirnya tercetus ide itu, dan insyaallah bisa terlaksana. Tentunya hal ini juga dapat meningkatkan PAD,” ucapnya.
Diketahui dalam pembangunan pasar tersebut pihak Pemerintah Desa Jepang Pakis menganggarkan kurang lebih Rp 600 juta yang meliputi bahan paving, kontruksi, saluran, dan lain-lain. Anggaran tersebut bersumber dari dana desa
Dirinya berharap bagi warga yang nantinya berjualan di pasar desa yang sedang dibangun itu, kedepan bisa lancar dan sukses.