SAMIN-NEWS.com, PATI – Warga Desa Puncel Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati kembali lagi melakukan protes atas rusaknya jalan penghubung Kecamatan Donorojo Jepara dengan Kecamatan Dukuhseti Pati. Jalan tersebut rusak sudah cukup lama dan panjang.
Sebelumnya tahun 2022 kemarin warga juga menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di jalanan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk menyuarakan aspirasi warga kepada pemerintah yang tak kunjung memperbaiki kerusakan jalan.
Jalan ini kerap dilalui kendaraan dump truk pengangkut hasil tambang di Gunung Putih Clering. Sehingga menyebabkan cepatnya jalan rusak dan berlubang. Ditambah lagi saat cuaca hujan menyebabkan genangan air.
Suparno salah satu peserta aksi mengatakan Desa Puncel meski letak geografisnya yang berada di pinggiran, namun sebagai warga negara mempunyai hak yang sama. Menurutnya warga pinggiran juga tertib membayar pajak, jadi jangan ada pembedaan.
“Kami memiliki hak yang sama sebagai pembayar pajak. Walau kami berada di pojok utara Pati berbatasan Jepara, namun kami mempunyai hak yang sama menikmati pembangunan infrastruktur yang merata,” ungkapnya, Selasa (28/3/2023).
Protes warga Desa Puncel tersebut dengan membentangkan sejumlah spanduk yang berisikan kritik terhadap lambannya pemerintah merespon jalan provinsi di lingkungannya. Warga juga melakukan aksi bersih-bersih jalan.
Warga membawa sejumlah peralatan mulai dari cangkul semprot yang digunakan untuk membersihkan jalan dari tumpukan kerikil tak rata. Sehingga diharapkan masyarakat bisa berkendara dengan aman dan aman nantinya.
“Pembangunan infrastruktur supaya bisa merata semua masyarakat bisa menikmatinya. Kita lakukan bersih-bersih ini agar pengguna jalan nyaman saat berkendara,” tegasnya.
Bahkan, dia berujar di sepanjang jalan penghubung Jepara sampai Tayu ini telah memakan banyak korban. Menurutnya jalan rusak menjadi salah satu pemicu kecelakaan lalu lintas. Dan sudah berulang kali di jalan ini terjadi kecelakaan.