SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto mengatakan pihaknya berupaya menjamin para lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) usai mengikuti pelatihan agar langsung bisa bekerja di perusahaan.
“Dulunya BLK itu tugasnya hanya melatih para peserta. Akan tetapi mulai tahun sekarang ini kita minta kita wajibkan instruktur (pelatih) untuk bisa menempatkan lulusannya bekerja di perusahaan,” kata Bambang di kantornya belum lama ini.
Meskipun dia menyebut bahwa instruktur tidak mempunyai kewajiban untuk mencarikan kerja bagi lulusan. Namun, Bambang menyatakan bahwa instruktur mempunyai tanggung jawab moral untuk menempatkan lulusannya ke perusahaan.
Sejalan dengan itu, agar bisa mengurangi Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Pati. Sementara berdasarkan data yang dimilikinya setidaknya terdapat 4,45 persen TPT dari jumlah penduduk dengan usia produktif di daerah.
Bagi instruktur yang bisa menempatkan lulusan ke perusahaan, kata dia nantinya instruktur akan mendapati reward atau imbalan di akhir tahun anggaran. Jika yang terjadi sebaliknya, instruktur tersebut memperoleh nilai rendah.
“Tetapi upaya ini belum tentu bisa menempatkan lulusan ke perusahaan. Hanya saja sebagai upaya kami untuk mengurangi angka pengangguran di daerah. Tidak bisa semuanya karena target TPT di 2023 ini dari 4,45 persen menjadi 4 persen,” jelasnya.
Adapun di tahun 2023 ini BLK mempunyai 12 program pelatihan. Dari sejumlah pelatihan tersebut, dia mengaku anggarannya berasal dari vokasi provinsi Jawa Tengah.
“Fasilitasnya itu peserta akan mendapatkan uang saku Rp 20 ribu per hari, lalu dapat celana traning, kaos, pakaian kerja, makan dan minum. Tetapi waktunya tidak bareng” pungkas Agus.