SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Muria Culture Camp dan Festival Film Folklor Muria 2023 akan dilaksanakan mulai pekan ini. Agenda dalam rangka pemajuan kebudayaan di Muria ini bakal dibuka pada 03 Juni 2023 di Universitas Muria Kudus, Sabtu (3/6/2023) pagi.
Kampung Budaya Piji Wetan Kudus sebagai penyelenggara mengusung tema film folklor sebagai program utama dalam MCC 2023. Kemah budaya yang berlangsung pada 3-4 Juni ini juga melibatkan banyak pihak dari pelajar, mahasiswa, pegiat film hingga masyarakat umum yang tertarik dalam pendokumentasian folklor berbasis konten film.
Ketua Panitia Penyelenggara, Faruq Makhrus mengatakan bahwa kemah budaya Muria ini merupakan agenda kali pertama yang bakal digelar di Kudus. Dirinya menjelaskan, kemah budaya yang dimaksud bukan hanya kemah dan festival biasa, melainkan juga berisi beragam agenda yang tentunya menarik.
“Festival ini kami kemas dalam kemah budaya dengan rangkaian kegiatan dari seminar kebudayaan, workshop film dengan pemateri tokoh perfilman nasional, penamaan bibit pohon hingga lokakarya kebudayaan,” ujar Faruq ditemui sebelum acara, Jumat (2/6).
Adapun beberapa nama mentereng yang menjadi pemateri workshop film di antaranya aktor dan penulis skenario film Teuku Rifnu Wikana, Penulis & Sutradara Film Wicaksono Wisnu Legowo, sutradara film Anto Galon, Sinematografi Film CLC Purbalingga Fajar Putra Arbian.
Faruq memaparkan, kawasan Muria mempunyai banyak potensi yang belum dimaksimalkan. Folklor sebagai warisan budaya juga menjadi potensi Muria yang perlu didokumentasikan dengan baik.
“Di era digital ini, kami ingin mengemas cerita rakyat di Muria agar lebih tereksplor dengan baik dan mampu merekonstruksi pemahaman terhadap folklor yang salah atau distraksi,” ungkapnya.
Dalam menyukseskan agenda ini, pihaknya KBPW bekerjasama dengan Dirjen Kemendikbud RI, Dinas Budaya dan Pariwisata kab. Kudus, Dinas Kominfo Kudus, dan beberapa instansi pendidikan di Kudus. Melalui event ini, ia ingin geliat perfilman di Kudus juga semakin maju dan berkembang.
“Geliat film di Kudus juga belum seramai kota-kota lainnya, kami ingin menggiatkan para pelaku film di Kudus dan sekitarnya,” terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan MCC dan Festival Film Folklor Muria 2023 in dibuka secara gratis. Selain itu, peserta yang terdaftar dengan 10 proposal film terbaik akan mendapatkan dana operasional produksi dengan total sebesar Rp 25 juta.
“Syaratnya, peserta menyerahkan proposal sederhana pada link yang sudah disediakan, jika layak difilmkan akan menerima hadiah produksi Rp 25 juta untuk 10 peserta,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, agenda ini bisa menjadi sarana untuk lebih menguatkan sinergi antara kebudayaan dan folklor.
“Folklor kuno dikembangkan menjadi kini, digitalisasi dan visualisasi folklor, serta ekosistem Muria tumbuh di berbagai bidang, seni, alam, budaya, UMKM dan sebagainya,” pungkasnya.