Cuaca Pengaruhi Kualitas Garam di Pati

Petani garam di Pati meratakan garam setengah jadi di tambaknya

SAMIN-NEWS.com, PATI – Bukan hanya produksi, kualitas garam juga erat kaitannya dipengaruhi dengan faktor cuaca. Sebab produksi garam bergantung atau dibuat dengan memanfaatkan air laut serta sinar matahari. Cuaca panas sangat dibutuhkan bagi petani garam untuk menghasilkan garam yang berkualitas.

Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Produksi pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Ari Wibowo, kualitas garam di Pati masuk kategori 2, kendati masih kalah dengan kualitas garam dari Madura.

“Kualitasnya tergantung dengan cuaca, rata-rata garam di Pati kategori 2, yaitu bentuknya putih dan apabila diremas tidak berair. Kualitasnya di bawah garam Madura,” ungkapnya, belum lama ini.

Menurut dia, garam Madura lebih berkualitas sebab ada bantuan teknologi. Pengolahan garam di Madura cukup menjadi perhatian serius oleh pihak terkait. Dia mencontohkan, keterlibatan instansi pendidikan perguruan tinggi yang menaruh minat pada pengembangan garam.

Di samping itu, ia melanjutkan bahwa produksi serta kualitas garam di Madura dipengaruhi juga karena bantuan teknologi baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga pihak swasta. Sehingga kualitasnya benar-benar terjaga.

Pihaknya mengungkapkan, petani garam Pati baru menggunakan metode sederhana yaitu dengan tekno tunnel. Cara ini meski membantu, namun tidak cukup untuk menghasilkan tingginya produksi garam.

“Teknologi tunnel itu mengunakan media plastik bening. Ini untuk melindungi ketika ada hujan tidak kena. Kurang bagus karena tetap masih membutuhkan sinar matahari,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia membeberkan adapun teknologi cukup ampuh dan efektif untuk pengembangan produksi kualitas garam yaitu menggunakan sistem Geoisolator atau menggunakan media terpal geoisolator bukan langsung tanah.

“Fungsinya agar mempercepat penguapan kemudian bisa menghasilkan garam yang lebih bagus karena tidak berhubungan langsung dengan tanah,” imbuh dia.

Dirinya berharap petani garam di Pati mampu menghasilkan produksi yang tinggi serta diimbangi dengan kualitas mumpuni kategori 1. Dengan bantuan teknologi yang canggih itu diharapkan Pati menjadi sentra produksi garam berkualitas.

Ilustrasi tumbuhan kering saat musim kemarau (freepik) Previous post Siap-siap Musim Kemarau Datang, Ini Daftar Wilayah yang Mengalami Kekeringan
Next post Penutupan TMMD, DPRD Kudus Harapkan Ekonomi Masyarakat Meningkat

Tinggalkan Balasan

Social profiles