Gandeng Kelompok Masyarakat Jaga Sungai Silugonggo

Foto bersama BBWS Pemali Juana di Sugiharjo Kecamatan/Kabupaten Pati, Kamis (15/6/2023)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana menggandeng kelompok masyarakat untuk menjaga lingkungan sungai. Salah satunya adalah menggelar kegiatan sosialisasi pembentukan peduli sungai dengan Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan).

Sosialisasi ini dilakukan di sejumlah desa wilayah aliran sungai Juwana, mulai Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo, Desa Sugiharjo Kecamatan Pati, dan Desa Bumirejo Kecamatan Juwana, Kamis (15/6/2023).

“Kelompok peduli sungai dibentuk ini guna memberikan bekal bagi masyarakat supaya mempunyai kepedulian menjaga sungai,” kata PPK Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) BBWS Pamali Juana, Muhammad Hendrie Susanto usai sosialisasi di Sugiharjo kepada wartawan.

Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku BBWS tidak bisa bekerja secara pribadi. Melainkan membutuhkan peran serta masyarakat. Nantinya kolaborasi dengan pemerintah yang dimaksudkan guna mengatasi persoalan yang sedang terjadi, seperti sampah dan lainnya.

Menurutnya, kelompok masyarakat peduli yang nantinya dibentuk itu sebagai pilot proyek atau menjadi penggerak dalam tanda kutip menggerakkan masyarakat di lingkungannya agar sadar menjaga sungai.

“Perlu dibentuk, mengingat banyak kejadian yang terjadi mulai dari banjir, ada pencemaran lingkungan, pemanfaatan wilayah sungai yang tidak sesuai porsinya. Makanya komunitas ini sebagai media komunikasi ke masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan Ketua Jampisawan, Sunhadi mengaku pembentukan kelompok masyarakat peduli sungai adalah keharusan. Menurutnya, kondisi Sungai Silugonggo buruk, hal yang paling kentara adalah banyaknya pihak yang tak bertanggung jawab membuang sampah di sungai. Ini menjadikan lingkungan tercemar.

Saya harap BBWS tidak hanya membentuk beberapa desa. Melainkan seluruh desa di sepanjang aliran Sungai Silugonggo. Sehingga Sungai Juwana ini dirawat bersama-sama agar terjaga dengan baik,” kata dia.

Dia kerap menemukan sampah, utamanya adalah sampah rumah tangga dan plastik. Tak jarang pampers juga di buang di Sungai Silugonggo. Ini berdampak pada ekosistem.

Previous post Warga Ngipik Kutoharjo Temukan Jenazah di Dalam Kontrakan
Next post Sedekah Bumi di Gunungsari: Perangkat Desa Diwajibkan Joget

Tinggalkan Balasan

Social profiles