SAMIN-NEWS.com, PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati memberi apresiasi atas peran serta komunitas peduli dan pemerhati soal isu disabilitas oleh Women Crysis Center (WCC) terhadap perempuan dan anak.
Anggota DPRD Pati, Endah Sri Wahyuningati, mengatakan ada mindset yang keliru atas pemahaman soal disabilitas di masyarakat. Dia melarang disabilitas jangan semua diasumsikan tidak punya kaki, tidak bisa melihat. Karena ternyata ada juga disabilitas intelektual.
“Disabilitas intelektual terlihat normal, tapi dia bermasalah dengan kejiwaannya. Ini seperti fenomena gunung es, bila mana tidak punya keberanian, tidak ada keinginan orang tua bagi yang terbaik untuk anak ini, maka menjadikan ini tidak bisa terselesaikan,” terangnya yang ditulis Sabtu (22/7/2023).
Menurutnya, peran pendampingan sangat penting. Terlebih kehadirannya juga memberi sosialisasi soal layanan penanganan di bidang sosial perlindungan bagi disabilitas perempuan dan anak. Soalnya tidak semua mempunyai pemahaman serta tahu bagaimana menyikapi.
“Dengan adanya komunitas-komunitas melalui metodenya yaitu bermain dan belajar. Serta memberi bekal untuk ibu khususnya bisa membantu penanganan dalam perlindungan bagi mereka,” jelasnya.
Anggota Komisi D itu, berharap ada perhatian yang konsen dari pemerintah kepada mereka para penyintas. Karena dia mengakui bahwa pemerintah saat ini belum bisa menjangkau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khusus yang tersebar di wilayah se-Kabupaten Pati.
“Kami harap tiap wilayah dikoordinir dibentuk. Bayangkan kalau misal sekolahnya di Pati, dari Tayu kan jauh. Infonya yang sudah ada itu di Tayu dan Trangkil. sehingga kalau mau belajar tidak perlu jauh, nganter repot, nunggu lama,” ujarnya.
“Intinya kami berterima kasih, karena telah membantu tugas pelayanan pemerintah,” tutup Ning begitu dipanggil.(Adv)