SAMIN-NEWS.com, PATI – Baru-baru ini pasokan gas LPG di Kabupaten Pati mengalami kelangkaan. Tak tercukupinya kebutuhan masyarakat terhadap gas melon tersebut disebut-sebut karena distribusi dari Pertamina terbatas. Sehingga hal itu berdampak di masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa menjelaskan konsumsi gas lpg diperuntukkan bagi rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Konsumsi tiap bulan dibatasi oleh Pertamina.
“Untuk rumah tangga tiap bulan 4 tabung, UMKM 10 tabung. Tapi ternyata kebutuhan UMKM lebih dari itu, sehari ada yang sampai menghabiskan 1 hingga 3 tabung. Ini yang menjadi agak kesulitan masyarakat,” ujar Hadi belum lama ini.
Lalu, ada penyesuaian baru dari Pertamina terkait pendataan konsumen melalui pangkalan hingga agen gas lpg 3 kilogram. Menurutnya, hal ini untuk mengetahui distribusi gas subsidi serta memastikan agar tepat sasaran. Tetapi hal lain dari pendataan, munculnya kebutuhan masyarakat di luar secara aturan yang berlaku.
Selain itu, Hadi juga menyatakan terbatasnya LPG adalah meningkatnya kegiatan di masyarakat. Menurutnya sedekah bumi serta hari besar keagamaan qurban kemarin juga berdampak pada kuota lpg.
Dia merinci serapan gas LPG mulai dari Januari hingga akhir Juli kemarin sebesar 7.331.880 tabung. Sementara kouta lpg bagi Kabupaten Pati tahun ini sebesar 11.778.660 tabung. Termasuk tambahan cadangan sebanyak 796.660 tabung. Berdasarkan hitungan Disdagperin baru terserap 58,35 persen dari kuota.
Untuk mengantisipasi agar gas melon tidak terjadi gejolak berkepanjangan, dirinya mengaku Disdagperin telah mengajukan permohonan tambahan tabung gas bagi masyarakat.
“Konsumsi masyarakat baik rumah tangga maupun UMKM terhadap LPG 3 kilogram mengalami peningkatan cukup signifikan. Sehingga perlu adanya penambahan alokasi lpg 3 kilogram guna antisipasi gejolak di masyarakat,” pungkas dia.