SAMIN-NEWS.com, GROBOGAN – PMI Grobogan mendistribusikan 200 ribu liter air bersih untuk warga terdampak kekeringan. Sebanyak 13 kecamatan dan 30 desa telah menerima air bersih tersebut.
Akibat kemarau yang lumayan panjang, banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur yang dimiliki telah kering.
Kepala Markas PMI Grobogan Djasman menerangkan bahwa hal ini membuat PMI bergegas melakukan droping air bersih.
“PMI Kabupaten Grobogan melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan dengan total 200 ribu air bersih,” katanya, Rabu (16/8/2023).
Dengan mengopasionalkan satu unit kendaraan truk tangki berkapasitas 5.000 liter, PMI Grobogan mengerahkan 3 orang petugas setiap harinya yang terdiri dari staf dan relawan.
“Ada 120 orang terdiri dari relawan dan staf yang dikerahkan dan bertugas secara bergantian,” ucap dia.
Djasman juga meminta Kasi Pelayanan dan Staf PB untuk mengecek langsung ke lapangan dampak dari kekeringan ini.
Hasilnya, memang sudah banyak sekali warga di wilayahnya yang kesulitan air bersih.
“Droping air bersih telah dilakukan sejak Senin, 24 Juli 2023,” tambahnya.
Kasi Pelayanan dan Kemitraan PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan menilai jumlah armada yang dimiliki PMI saat ini tidak cukup untuk menanggulangi bencana.
Yakni jika dibandingkan dengan luasnya wilayah yang terdampak kekeringan. Sebab hanya ada satu unit truk tangki yang dimiliki PMI Kabupaten Grobogan.
“Semoga kami mendapatkan bantuan armada tambahan dari PMI Provinsi Jawa Tengah atau PMI Pusat. Dengan begitu, dapat menjangkau warga yang membutuhkan bantuan air bersih,” katanya.
Pihaknya pun berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu. Antara lain dari RS Permata Bunda, RM Noroyono Pak Djamin, Nabila Skin Care, Kedai Cangkir, Yasmine Beauty, Nasi Kulit Bos, Alumni SMP N 1 Pwd Th. 68, SMA N 1 Pwd 71 dan BRI Purwodadi.
“Saya juga ingin mengajak lembaga/organisasi/perusahaan dan lainnya untuk membantu para warga yang mengalami kesulitan air bersih,” tandasnya.(RR/RD)