SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati utamanya di bagian selatan saat ini terdampak musim kemarau panjang. Akibatnya kesulitan untuk mendapatkan sumber daya air. Selain berdampak pada manusia, air juga berpengaruh terhadap tanaman.
Akan tetapi, Dinas Pertanian (Dispertan) selaku OPD yang membidangi hingga sejauh ini belum mempunyai data tersebut. Kepala Dispertan, Nikentri Meiningrum menyebut fenomena kekeringan ini harus menjadi perhatian.
“Laporan belum masuk, kita waspadai karena cuacanya ekstrim. Untuk data, sampai saat ini kami belum terima data kekeringan,” kata Niken di Pendopo Kabupaten Pati, kemarin.
Dampak cuaca ekstrim itu berpengaruh terhadap komoditas pertanian seperti padi. Oleh karena itu, dia mendorong bagi masyarakat agar bisa mengantisipasi kejadian ini dengan mengganti tanaman yang lebih tahan cuaca.
“Memilih komoditas yang lebih tahan terhadap kekeringan, seperti ada kacang hijau tidak membutuhkan banyak air. Kami sarannya seperti itu,” terang Niken.
Dispertan, kata dia belum bisa berbuat banyak seperti memberi bantuan untuk tanaman. Karena, terpenting adalah bagaimana menyukupi kebutuhan masyarakat didahulukan.
Hanya saja, Niken menyebut mengenai persoalan tanaman yang terpengaruh kekeringan ini dimungkinkan akan berkoordinasi dengan instansi terkait soal suplai air dari sungai atau pun sumber air terdekat.
“Saya lihat di wilayah selatan itu banyak yang kacang hijau. Itu masih bisa, harus melihat dengan situasi. Karena tidak bisa memaksakan (tanaman) menanam ini dan ini,” pungkasnya.