Lampu penerangan listrik di lingkungan Pusat Kuliner Pati yang kian benderang karena terus dilakukan penambahan.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Ini kembali soal lampu penerangan listrik di Pusat Kuliner Pati versi pasangan komidian Konyik-Konyil , secara faktual sudah mulai terang benderang. Tidak hanya dalam lingkungan pusat kuliner tersebut, tapi juga di sepanjang ruas Jl Tunggul Wulung dan sepanjang sisi tepi barat pagar.
Khusus yang disebut terakhir, ada penambahan dua titik lokasi penempatan lampu bongkaranb dari Alun-alun Simpanglima. Sedangkan satu titik lampu lainnya masih terletak, dan Sabtu (4/5) besok dipastikan sudah menyala, sehingga suasana di lokasi tersebut kian hari suasananya kian bertambah marak.
Apalagi, kata beberapa pengunnujung, malam ini di ;lokasi pusat kuliner itu juga kembali dimeriahkan hiburan Ketoprak ”Laras Budoyo.” ”Jika grup ketoprak tersebut yang menggelar pertunjukan malam ini, komidiannya tak lain pasangan Konyik-Konyil,”ujar salah seorang pemgunjung, Mujiarto asal Desa/Kecamatan Tlogowungu.
Terlepas dari hal tersebut, kalau mengacu ”jug-jug” komidian yang bersangkutan, kiranya dirasakan sangat tepat jika salah satu materi yang disampaikan soal lampu penerengan listrik. ”Sebab, Konyil pasti tetap akan bersikukuh mempertahankan pendapatnya,”kata salah seorang anggota grup ketoprak itu, Pawi.
Adapun yang menjadi dasar Konyil untuk mempertahankan pendapatnya, masih kata dia, tak lain lampu listrik bisa terang menyala karena ada aliran strumnya. Akan tetapi, Konyik pun tetap akan ”ngeyel” mempertahankan pendapatnya, berapa besar aliran strum yang ke dxalam lampu-lampu tersebut, maka siapa saja asal memejamkan mata tetap gelap.
Atas ”jug-jug” kedua komedian itu, kata pemerhati fasilitas publik di Pati, M Ismu, ada hal mendasar yang bisa dipetik hikmahnya. Yakni, siapa saja jika ingin melihat secara jujur dengan mata terbuka lampu penerangan listrik di Pusat Kuliner Pati saat ini sudah terang nyalanya karena uoaya keras pihak berkompten di linkungan pemerintahan Kabupaten Pati.
Akan tetapi sebaliknya, bagi yang melihat nyala lampu itu dengan mata terpejam seperti gurauannya Konyik maka seberapa besar terangnya nyala lampu penerangan yang dilihat tetap gelap gulita. ”Hal itu bukan mengingkari kenyataan melainkan kalau melihat tetap harus jujur dengan mata terbuka, agar antara hal yang dipermasalahkan dan kenyataan tidaklah sama,”tandas M Ismu.(sn)