SAMIN-NEWS.com, PATI – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memperhatikan kondisi masyarakat yang kekurangan air bersih.
Wilayah Kabupaten Pati memasukkan musim kemarau sejam beberapa bulan lalu. Akibatnya, di sejumlah wilayah terutama di bagian selatan mengalami kekeringan imbas kemarau berkepanjangan.
“Menyikapi musim kemarau hingga berdampak pada kekeringan ini agar diperbanyak lagi tangki-tangki bantuan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Pati,” kata Ali Badrudin yang ditulis Selasa (22/8/2023).
Puncak kekeringan di Kabupaten Pati diprediksi bakal berlangsung dua bulan antara Agustus hingga September 2023. Dan saat ini banyak desa terutama di Pati bagian selatan yang mengajukan bantuan droping air bersih.
Dia berharap Pemerintah Daerah segera melakukan pengadaan air. Menurutnya, kebutuhan tersebut cukup mendesak mengingat akses sumber daya air saat ini sulit.
“Kemudian kami berharap kekeringan terutama di daerah selatan dalam waktu dekat pemerintah melakukan pengadaan air bersih lewat PDAM,” pinta politisi PDI Perjuangan itu.
Sedangkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya, sebelumnya saat Rakor kekeringan di Pendopo, menyebut penanganan kekeringan yang dilakukannya baru bersifat sementara yaitu hanya droping air.
Budi menjelaskan tahun 2023 ini musim kemarau sifatnya lebih kering dan lama. Hal tersebut, katanya dipengaruhi lantaran adanya El Nino. Sehingga prrediksi dari BMKG, akhir November baru turun hujan.
“Karena ada El Nino sampai bulan November. Bahkan ada di beberapa titik, diperkirakan awal Desember baru ada hujan itu yang harus kita antisipasi dan kita perhatikan bersama,” terang dia.(Adv)