SAMIN-NEWS.com, PATI – Puluhan ribu jiwa terdampak kekeringan di Kabupaten Pati. Musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir membuat sejumlah wilayah di Bumi Mina Tani mengalami kesulitan akses air bersih.
Berdasarkan data Rekap Kekeringan Droping Air Bersih mulai 31 Juli sampai Agustus 2023 oleh yang disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya menjelaskan, jumlah terdampak kekeringan sebanyak 37.114 jiwa terdiri dari 7.774 keluarga.
Kekeringan melanda di puluhan desa di sejumlah kecamatan. Data tersebut melaporkan ada 6 (enam) kecamatan dan 26 desa yang terdampak kekeringan. Antara lain, Desa Ronggo, Sidomukti, Boto, Mojoluhur, Sidoluhur, Kebonturi, dan Desa Mojolampir Kecamatan Jaken.
Berikutnya, Kecamatan Jakenan terdiri dari Desa Sendangsoko, Tambahmulyo, Plosojenar, Jatisari, Kedungmulyo dan Desa Tondokerto. Kecamatan Pucakwangi yaitu Karangwotan, Triguno, Tanjungsekar, Sitimulyo, serta Kletek.
“Kecamatan Winong, Desa Bringinwareng, Degan, Sarimulyo dan Sumbermulyo. Kecamatan Gabus ada dua desa masing-masing Gebang dan Gempolsari. Dua desa di Kecamatan Kayen yaitu Pasuruan dan Jimbaran,” bunyi laporan BPBD Pati.
Sejauh ini, pihaknya menyatakan BPBD sejauh ini telah melakukan penyaluran air bersih sebanyak 131 tangki ke sejumlah titik terdampak kekeringan tersebut. Berdasarkan data yang sama, droping air bersih bersumber dari BPBD belum ada CSR perusahaan untuk keperluan ini.
Sebelumnya, dirinya menyatakan musim kemarau tahun 2023 ini terjadi cukup panjang serta lebih kering dibanding umumnya. Menurutnya, hal itu dipengaruhi adanya aktivitas iklim El Nino akibatnya cuaca lebih panas.