SAMIN-NEWS.com, Kota Solo terkenal memiliki daya pikat yang kuat bagi wisatawan. Banyak hal menarik yang bisa dinikmati di kota ini, mulai dari tempat wisata, budaya, hingga kulinernya.
Salah satu kuliner yang wajib dicoba saat mampir di Kota Solo adalah tengkleng. Tengkleng merupakan makanan dengan dasar olahan daging kambing yang dimasak dengan bumbu kuning dan berkuah gurih.
Tengkleng sendiri disajikan dengan daging masih menempel pada tulang kambing. Alhasil, penikmat tengkleng harus menggerogoti tulang agar daging menempel bisa dinikmati.
Warung tengkleng yang wajib dikunjungi saat singgah di Kota Solo adalah tengkleng pasar Klewer atau tengkleng Bu Edi. Tengkleng ini berlokasi di Pasar Klewer, Jl. DR. Radjiman Klewer Market, Gajahan, Kauman, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tepatnya di taman parkir masjid agung Keraton Solo.
Tengkleng Bu Edi merupakan salah satu tengkleng legendaris yang sudah buka sejak tahun 1971. Tengkleng ini juga tidak pernah sepi dari para penikmat olahan kambing, bahkan saking larisnya, tengkleng ini bisa habis dalam waktu 2-3 jam saja.
Tengkleng Bu Edi memiliki cita rasa yang gurih, dagingnya empuk hingga mudah lepas dari tulangnya, dan kuahnya yang segar. Berbeda dengan tengkleng kambing pada umumnya, tengkleng Bu Edi ini dimasak tanpa menggunakan santan sehingga kuahnya terasa segar.
Salah satu pengunjung tengkleng Bu Edi, Felicita, mengatakan jika tengkleng ini memiliki rasa yang enak, daging dan jeroannya juga tidak berbau.
“tengklengnya enak, dibanding tengkleng lain saya lebih cocok tengkleng disini, daging dan beberapa pilihan jeroan juga banyak, dan yang paling penting aroma kambingnya sudah hilang” ucapnya.
Ia juga menambahkan alasan kenapa memilih makan warung tengkleng ini dibanding beberapa warung tengkleng lain yang ada di Kota Solo.
“Awalnya saya tau dari sosmed kalau ada tengkleng legendaris di dekat pasar Klewer, saya juga penasaran karena tengkleng disini disajikan dengan daun pisang, jadi menurut saya terlihat lebih otentik” imbuhnya.
Tengkleng Bu Edi bisa dinikmati setiap hari mulai pukul 12.00 s/d habis. Untuk weekend, biasanya tengkleng ini lebih cepat habis walaupun sudah membawa stok 40 kepala kambing, 50 kilogram tulang, 15 kilogram jeroan dan 10 kilogram daging. Jumlah tersebut biasanya menghasilkan 5-6 panci yang bisa menjual lebih dari 200 porsi tengkleng.
Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang