Serabi Notosuman, Jajanan Legendaris Kota Bengawan

Suasana Toko Serabi Notosuman Ny Lidia yang ramai dikunjungi pelanggan (sumber akun instagram @kawanpelesiran)

SAMIN-NEWS.com, Mengunjungi Kota Solo terasa kurang lengkap tanpa merasakan kenikmatan Serabi. Selama bertahun-tahun, Serabi telah menjadi camilan yang sangat terkenal di Solo dan sering dibeli sebagai oleh-oleh. Salah satu ciri khas serabi di Solo adalah bentuknya yang lebih datar daripada serabi dari tempat lain. Ada beberapa tempat yang terkenal untuk menikmati serabi di Solo, salah satunya adalah Serabi Notosuman Nyonya Ny Lidia.

Serabi Notosuman telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1923. Pendiri dari Serabi Notosuman adalah pasangan warga Indonesia dengan latar belakang keturunan Tiong Hoa yang dikenal dengan nama Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan.

Serabi notosuman berbeda dari varian serabi atau surabi di wilayah lain. Serabi ini dihidangkan dengan cara digulung dengan daun pisang dan disajikan tanpa saus sehingga dapat dinikmati segera. Teksturnya kenyal, tipis, dan lembut dengan rasa yang begitu gurih, yang pasti akan memikat para penggemar kuliner.

Pembuatan serabi ini juga sangat simpel dengan proses yang masih mengikuti tradisi. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat serabi ini cukup sederhana, hanya tepung beras dan santan yang dicampur menjadi adonan kue serabi. Karena tidak menggunakan bahan pengawet, serabi notosuman ini hanya bisa dinikmati dalam waktu 24 jam setelah dibuat, terutama saat masih hangat. Adonan serabi dituangkan ke dalam cetakan bulat kecil dan ditutup hingga mengembang. Waktu tunggu untuk serabi matang juga relatif singkat, sekitar tiga menit, sehingga bisa segera disajikan.

Di kota Solo, terdapat dua variasi rasa serabi yang ditawarkan, yakni serabi coklat dan serabi polos. Perbedaan antara keduanya terletak pada topping nya, serabi polos tidak memiliki taburan coklat (meses). Harga serabi notosuman ini adalah Rp 2.800 untuk serabi polos dan Rp 3.000 untuk serabi coklat. Ada juga opsi untuk membeli satu dus kecil yang berisi 5 serabi dengan campuran rasa serabi polos dan serabi coklat dengan harga Rp.15.000.

Salah satu pelanggan Serabi Notosuman, Ive, mengatakan jika serabi solo sangat lezat dan lembut, ia juga mengaku sudah berlangganan sejak dulu untuk oleh-oleh keluarga di rumah.

“Saya sudah langganan sejak dulu, setiap mau pulang ke rumah pasti beli buat oleh-oleh keluarga, Serabi Solo ini rasanya enak, gurih, dan enggak terlalu manis,” ucapnya.

Bagi wisatawan yang ingin mencicipi Serabi Notosuman Ny Lidia ini bisa datang langsung ke lokasi di Jalan Moh. Yamin No.28, Jayengan, Kec. Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang

Potret pembuatan batik di Kampung Batik Laweyan (sumber pinterest @Setapak Langkah) Previous post Sejarah Laweyan Sebagai Kampung Batik Tertua
Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto di halaman Mapolres Grobogan pada Senin (4/9/2023) Next post Awas ! Ada Operasi Zebra Candi Bulan September 2023 di Grobogan, Ini Tanggalnya

Tinggalkan Balasan

Social profiles