Mengunjungi Pura Mangkunegaran Sebagai Destinasi Wisata Warisan Budaya

Pura Mangkunegaran pada siang hari (sumber pinterest @araminta)

SAMIN-NEWS.com, Kota Solo mempunyai beberapa tempat destinasi wisata bersejarah. Ada satu tempat yang masih satu saudara dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Istana kecil ini bernama Pura Mangkunegaran. Meskipun tempatnya tidak terlalu besar, bangunan dalam Pura Mangkunegaran tidak kalah megah dan mewah dibandingkan Keraton Kasunanan Surakarta.

Pura Mangkunegaran didirikan pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa setelah Perjanjian Salatiga ditandatangani, yang juga membagi wilayah Mataram Islam di Surakarta seperti yang telah terjadi sebelumnya dengan Perjanjian Giyanti. Meskipun memiliki otonomi yang setara dengan tiga kerajaan pecahan Mataram lainnya, penguasa Mangkunegaran tidak memiliki wewenang sejajar dengan Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Mereka tidak berhak menggunakan gelar “Sunan” atau “Sultan,” melainkan menggunakan gelar “Pangeran Adipati Arya.” Oleh karena itu, Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa dikenal dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunegara I.

Kompleks Pura Mangkunegaran terdiri dari 3 bangunan yaitu Pamedan, Pendopo Agêng, Dalem Ageng. Pamedan adalah sebuah area kecil berupa lapangan luas yang terletak dekat pintu gerbang utama Pura Mangkunegaran. Di masa lalu, lapangan ini digunakan untuk latihan perang dan berkuda, sementara di sebelah timurnya terdapat gedung kavaleri yang menjadi markas Legiun Mangkunegaran.

Selanjutnya, ada Pendopo Agêng yang memiliki luas sekitar 3.500 meter persegi dan dianggap sebagai pendopo terbesar dengan kapasitas hingga 5.000 hingga 10.000 orang. Yang menarik, semua struktur bangunan pendopo ini dibangun tanpa menggunakan paku.

Terakhir, Dalem Agêng adalah bangunan utama di Pura Mangkunegaran yang berfungsi sebagai museum. Di sini, berbagai jenis seni, perhiasan, senjata, pakaian, medali, perlengkapan wayang, uang logam, dan gambar adipati-adipati Mangkunegaran dipamerkan. Dikisahkan bahwa Dewi Sri juga dipersembahkan di sini dengan menggunakan tenunan sutera, dan pengunjung tidak diizinkan untuk mengambil gambar di area ini.

Hingga saat ini, Pura Mangkunegaran di Surakarta tetap menjadi daya tarik bersejarah yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pura ini terletak di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Pura Mangkunegaran Surakarta bisa dikunjungi oleh wisatawan dari pukul 08.30 hingga 14.00 WIB pada hari kerja, dan dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB pada akhir pekan. Untuk biaya masuk, wisatawan lokal dikenai Rp 20.000 per orang, sementara wisatawan asing dikenai biaya Rp 40.000 per orang. Selain itu, penting untuk diingat bahwa pemandu wisata adalah keharusan saat mengunjungi tempat ini.

Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang

Ilustrasi Olah TKP Previous post Tidak Bisa Dipulangkan, Jenazah Pekerja Migran Asal Grobogan Dimakamkan di Malaysia
Suasana Galabo yang dipadati pengunjung (sumber akun instagram @kuliner_asiksolo) Next post Mencicipi Berbagai Kuliner Khas Solo di Galabo

Tinggalkan Balasan

Social profiles