SAMIN-NEWS.com, Solo dikenal sebagai salah satu kota yang terkenal dengan hidangan kuliner tradisional yang memiliki rasa khas dan lezat. Salah satu kuliner legendaris dari Solo adalah es dawet telasih yang telah menjadi ikon penting kota ini.
Es dawet telasih adalah varian dawet yang terbuat dari cendol, telasih (selasih), jenang/bubur sumsum, ketan hitam, kuah gula pasir, santan, tape ketan dan serpihan es batu. Untuk menambah cita rasa, biasanya es dawet ini bisa ditambahkan irisan buah nangka dan kelapa muda.
Pengunjung bisa menemukan warung atau food court yang menyajikan es dawet telasih di beberapa lokasi di Kota Solo, tetapi yang paling terkenal berada di Pasar Gede yang merupakan pusat kuliner tradisional Kota Solo. Salah satu warung yang terkenal di sana adalah es dawet telasih Bu Dermi.
Warung es dawet telasih Bu Dermi berada di tengah Pasar Gede, dengan lapak terbuka tanpa dinding, pintu, atau jendela. Meskipun sederhana dan terbatas dalam fasilitasnya, warung Bu Dermi adalah tempat yang paling banyak dikunjungi oleh pembeli, bahkan mengalahkan warung lain di Pasar Gede dan seluruh Kota Solo. Keunggulan es dawet ini terletak pada cita rasa otentik yang lebih lezat dibandingkan dengan yang lain.
Es dawet telasih Bu Dermi ini sudah berjualan sejak tahun 1930an. Kini, warung es dawet dawet ini diteruskan oleh generasi ketiga yakni cucunya sendiri yang bernama Ruth Tulus Subekti.
“mulai jualan sudah dari lama, zaman pasar gede ini jadi, berarti masih zaman Belanda” jelasnya, Jumat (8/9/2023)
Citarasa dan kelezatan es dawet telasih Bu Dermi sudah dikenal berbagai kalangan masyarakat lokal maupun luar Kota Solo. Es dawet Bu Dermi telah mencapai popularitas yang tinggi, bahkan di kalangan tokoh politik elite di Indonesia, seperti presiden Jokowi yang telah berlangganan bahkan sebelum menjadi walikota Solo.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Solo bisa menikmati es dawet telasih Bu Dermi ini setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Es dawet ini dibanderol mulai dari Rp.12.000 per porsi.
Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang