Pasar Triwindu, Pasar Bersejarah Sebagai Pusat Jual Beli Barang Antik

SAMIN-NEWS.com, Pasar Triwindu Surakarta yang terletak di Kota Solo merupakan salah satu simbol ikonik yang terkenal. Tempat ini menjadi surganya bagi pecinta barang-barang antik. Di pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai benda kuno yang berasal dari masa kerajaan, seperti lampu gantung, peralatan makan perak, uang kuno, sepeda, jam kukuk, dan banyak lagi.

Pasar Triwindu memiliki sejarah yang menarik. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1939 jauh sebelum Indonesia merdeka. Nama “Triwindu” berasal dari kata “Tri” yang berarti tiga dan “Windu” yang berarti delapan, sehingga artinya adalah 24 tahun.

Pasar Triwindu Ngarsopuro dinamakan “Triwindu” karena dibangun pada tahun 1939 oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk merayakan tiga windu atau 24 tahun masa pemerintahannya. Awalnya, pasar ini adalah pasar malam yang merupakan hadiah ulang tahun dari Gusti Nurul Kamaril kepada ayahnya, Mangkunegaran VII sebagai hiburan bagi rakyat.

Pada awalnya, area ini berfungsi sebagai kandang kuda milik Mangkunegaran. Barang-barang antik belum dijual di sana, hanya ada kain, majalah, jajanan pasar, dan barang sejenis yang dijual di meja-meja. Namun, sejak tahun 1966, pedagang mulai menjual hiasan, perkakas rumah tangga, dan barang lainnya. Bahkan, sejak tahun 1970, barang-barang antik mulai menghiasi lorong-lorong Pasar Triwindu, termasuk keramik dari Cina dan sebagainya.

Pada tanggal 5 Juli 2008, Pasar Triwindu mengalami pembaruan signifikan yang mengikuti gaya arsitektur budaya khas Solo. Kios-kios yang awalnya berdekatan sekarang ditempatkan dengan lebih longgar. Pasar ini memiliki dua lantai dan juga menawarkan lahan parkir yang cukup luas.

Pasar ini sering menampilkan berbagai kegiatan seni budaya, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Pada 17 Juni 2011, pasar ini mengganti nama menjadi Pasar Windujenar, tetapi kemudian kembali menjadi Pasar Triwindu karena merujuk pada sejarah pendiriannya.

Sebagai pasar yang menjual barang-barang lawas dan antik. Pasar ini juga menampilkan suasana vintage yang bisa menjadi area spot foto menarik bagi kaum milenial. Terkadang para pengunjung hanya mampir ke pasar ini hanya untuk kebutuhan foto tanpa melirik barang unik yang ada di setiap kios.

Seorang pengunjung Pasar Triwindu, Ajeng, mengatakan jika dirinya datang ke pasar ini untuk kebutuhan foto saja. Ia menambahkan jika pasar Triwindu memiliki kesan yang klasik dan unik di mata wisatawan.

“Datang kesini buat foto, tempatnya keren sama setiap sisinya estetika” imbuhnya, Jumat (8/9/2023)

Pasar Triwindu terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Pasar ini terletak sekitar 350 meter di sebelah selatan Pura Mangkunegaran dan memiliki area parkir yang cukup luas di pinggir jalan. Pasar barang antik ini buka dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Penulis : Rizky Kusumo Adi
Jurusan : Sastra Indonesia FIB UNS
Status : Mahasiswa Magang

Previous post Menikmati Semangkok Kesegaran Es Dawet Telasih Bu Dermi
Next post Grobogan Masih Kekurangan Penghulu, Kemenag Sebut KUA hanya memiliki 1 Penghulu

Tinggalkan Balasan

Social profiles