SAMIN-NEWS.com, PATI – Masuk pekan kedua bulan September, sebanyak 9 kecamatan di Kabupaten Pati terdampak kekeringan. Akibatnya puluhan ribu jiwa kesulitan mendapatkan air bersih.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyampaikan musim kemarau terjadi sejak beberapa bulan terakhir menyebabkan puluhan desa kesulitan mendapatkan air bersih.
“Data per 12 September 2013, jumlah terdampak (kekeringan) yaitu 7.949 kartu keluarga, dan 37.114 jiwa. Kekeringan ini tersebar di 62 desa dari 9 kecamatan,” kata Budi, Rabu (13/9/2023).
Jumlah terdampak kekeringan itu berdasarkan data Rekap Kekeringan Droping Air Bersih Mulai 31 Juli sampai 12 September 2023 BPBD. Hingga kemarin, dirinya menjelaskan BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat sebanyak 331 tangki.
Lebih lanjut, 9 kecamatan yang terdampak kekeringan ini di antaranya mulai Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Kayen, Tambakromo, Sukolilo, dan Kecamatan Tayu.
Kemudian, jika dirinci lagi yakni Kecamatan Jaken berdampak kekeringan ke 11 desa, Jakenan 13 desa, Pucakwangi 11 desa, Winong 9 desa, Gabus 4 desa, Kayen 6 desa terdampak, Sukolilo 2 desa, Tambakromo 5 desa, serta di Kecamatan Tayu hanya 1 desa.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan. Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, menyebut tiap hari pemerintah mengirim air bersih hingga 3 tangki ke sejumlah tempat.
“Kita droping air bersih ke desa desa baik melalui BPBD, PMI maupun Satpol PP. Semoga bantuan yang disalurkan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Kemudian, jika ada wilayah yang kekurangan air bersih, langsung saja berkirim surat ke pemerintah, nantinya akan segera kita tindaklanjuti,” ujar Henggar.