SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyampaikan bahwa untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan dari BPBD.
Budi menyebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD menggandeng instansi pemerintah hingga swasta. Wilayah terdiam kekeringan di Kabupaten Pati sendiri cukup luas, sehingga hal ini harus menjadi perhatian bersama.
“Jelas menggandeng pihak lain, kalau hanya mengandalkan kemampuan BPBD sendiri iya kami tidak mampu. Jadi kami menggandeng Baznas, menggandeng dunia usaha, dan kelompok yang peduli itu,” kata Budi, Jumat (15/9/2023).
Pihaknya mengatakan sampai hari ini, sudah ada 300 tangki lebih air bersih yang didistribusikan ke desa-desa terdampak kekeringan. Dari sejumlah tangki tersebut merupakan sumbangan seperti dari perusahaan, Baznas, dunia usaha dan juga dari BPBD.
BPBD selaku OPD terkait membantu menyalurkan bantuan dari berbagai pihak untuk masyarakat.
Setiap hari, antara 9 sampai 12 tangki air bersih didistribusikan ke sejumlah wilayah membutuhkan. Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa terlepas mencukupi kebutuhan atau tidak, yang jelas dirinya akan terus berusaha untuk bagaimana memenuhi permintaan dari desa yang menyalami kekeringan.
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau di wilayah Pantura timur terjadi cukup panjang. Diprediksi puncak kemarau yakni hingga bulan Oktober atau minggu pertama baru November baru hujan.
“Wilayah Pati, Rembang, dan Blora ada waktu 2 bulan puncak kemarau mulai minggu ketiga Agustus sampai Oktober diperkirakan baru selesai puncak musim kemarau tahun ini,” pungkas Budi.