SAMIN-NEWS.com, PATI – Angka kasus stunting di Jawa Tengah dinilai masih cukup tinggi. Hal ini yang harus menjadi perhatian bersama mulai Pemprov Jateng, Kabupaten/Kota hingga lingkup terkecil yakni desa.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengemukakan kasus stunting di wilayah Jateng masih tinggi yaitu berkisar di angka 20 – an persen. Oleh karenanya, dia menargetkan salah satu dari program jangka panjang nasional ini untuk tahun 2024 turun tinggal 14 persen.
“Setiap bulan akan kita evaluasi, kita harapkan tahun 2024 di posisi 14 persen. Apakah ibu-ibu tim penggerak PKK sanggup tidak 14 persen?,” tantang Sudjana kepada anggota PKK Kabupaten Pati saat Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan di Pendopo Pati, Senin (6/11/2023).
Dalam kesempatan itu, pihaknya menuturkan kasus stunting di Kabupaten Pati masuk urutan 15 wilayah Kabupaten/Kota di Jateng. Sehingga dia berharap komitmen semua pihak, dan menurutnya jika mau dan berusaha maka akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Lebih lanjut, kata dia ada beberapa penekanan yang perlu disampaikan, pertama bagi tim percepatan penurunan stunting diminta kinerjanya harus lebih optimal.
“Kedua memastikan seluruh posyandu aktif dan memiliki alat ukur, pastikan semua balita dihadirkan di posyandu untuk diukur, optimalisasi pemberian penambahan makanan lokal, maksimalkan tim pendamping dasawisma,” ucap dia dalam arahannya.
Di samping itu, dirinya menegaskan agar anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat kepada daerah untuk penanganan stunting agar betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebab, pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengentaskan kemiskinan, salah satunya melalui program penanganan stunting ini.