SAMIN-NEWS.com, PATI – Karang taruna Melati, Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati menggelar acara Srawung pada Minggu (11/11). Kegiatan ini diinisiasi oleh sejumlah pemuda dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Ngobrol santai antara pemuda, bersama tokoh masyarakat beserta pemerintah desa itu merupakan refleksi atas persoalan yang dihadapi terhadap kemajuan zaman. Di sisi lain, melalui kegiatan seperti ini diharapkan menumbuhkan kepedulian pemuda terhadap desanya. Sebab waktu terus berjalan, maka di pundak pemuda lah yang nantinya meneruskan peradaban.
“Ini sebagai momentum yang baik, karena segala sesuatu ada masanya, dan sekarang adalah masanya anak-anak muda untuk berkarya,” kata Kades Tayu Wetan Mohammad Firdaus Maula.
Srawung juga menjadi wadah pemuda terhadap kreativitasnya. Karena dalam kesempatan itu banyak rangkaian yang digelar, mulai dari musikalisasi puisi, penampilan kelompok sastra musikal Japaswara dengan garapan original terbarunya Kidung Maha Pralaya, hingga penampilan demo lukis dari perupa muda asal Tayu, Ammar Abdillah.
Dalam kesempatan jagong santai tersebut, Supono selaku sesepuh desa setempat berpesan kepada para pemuda agar peduli terhadap permasalahan di lingkungannya. Menurut dia, persoalan yang hingga kini belum tuntas adalah mengenai status tanah makam Mbah Dunia antara Pemdes dengan pengurus makam.
Mengenai status tanah makam Mbah Duni, sebagai danghyang atau cikal bakal Tayu. Dari dulu hingga kini masih menjadi permasalahan yang belum tuntas antara pemerintah desa dengan lembaga pengurus makam,” ungkap Supono.
“Jadi setidaknya para pemuda harus tahu tentang permasalahan makam yang letaknya bersebelahan dengan balai desa ini,” sambung dia membeberkan persoalan Desa Tayu Wetan.
Diharapkan ngobrol bareng bersama jajaran pemerintah desa serta sesepuh, guyub rukun itu terjalin keharmonisan dan menumbuhkan karya serta kreativitas para pemuda desa setempat.
