Salah seorang warga malam-malam memerlukan waktu untuk melihat papan proyek revitalisasi Alun-alun Simpanglima Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Ini mungkin sekadar gurauan atau benar-benar serius, bahwa siapa saja saat ini berkendara baik roda empat maupun roda dua khususnya malam hari melintas di kawasan alun-alun Simpanglima Pati, tak perlu lagi harus berulang-ulamng menginjak pedal rem.Jika diterjemahkan gamblangnya, para pengguna jalan di kawasan tersebut sudah terbebas dari hambatan.
Lebih khusus lagi, sekarang penngguna jalan di kawasan tersebut tidak perlu lagi sedikit-sedikit menginjam pedal rem, karena lokasi kawasan itu tidak ada lagi juru parkir yang memanfaatkan tepi jalan kawasan tersebut untuk parkir kendaraan pengunjung. Hal itu mentusul telah direlokasikannya para pedagang kali lima (PKL) yang bertahun-rahun memanfaatkan fasilitas publik itu.
Sebagaimana disampaikan, salah seorang warga Hartono, bahkan di sepanjang Jl Sudirman, Jl Pemuda, Jl Dr Wahidin, Jl Dr Sutomo, dan Jl Tunggul Wulung atau halaman sisiu utara GOR Pati, memang benar-benar bisa leluasa dinikmati publik. Berbeda jauh dengan waktu-wakti sebelumnya, untuk memutar kawasan Alun-alun Simpanglima Pati yang hanya sekitar 400 meter harus berulang-ulang menginjak peda rem.
Pasalnya, beberpa tititik lokasi mulai dari sisi timur sudah ada satu kelompok petugas parkir yang disebut-sebut di bawah koordinasi Dinas Perhubungan Kabupaten Pati. ”Sebab, kegiatan parkir tersebut memanfaatkan arena tepi jalan , dan kondisi sisi timur itu juga diperparah dengan parkor kendaraan roda empat pengunjung di Salsa Pati,”ujarnya.
Ini ondisi arus lalu lintas pekan lalu di kawasan lingkungan Alun-alun Simpanglima Pati sebelum para PKL direlokasi.(Foto:SN/aed)
Tempat parkir lainnya adalah sisi barat yang mengambil posisi sebelah kiri pintu masuk, masih kata dia, juga menjadi penghambat pennguna jalan yang lurus ke utara. Akan tetapi kondisi tersebut juga diperburuk dengan keguatan parkir di depan masjid besar, di sisi utara juga diperburuk dengan parkir di depan Kantor Bupati Pati.
Akan tetapi sekarang, hal itu sudah tidak lagi terjadi alias jika berkendara tidak perlu berulang-ulang menginjak pedal rem, sehingga sedikit menghemat kampas. ”’Sebab, untuk mengganti kamoas rem juga membutuhkan biaya, maka kami mengucapkan terima kasih Pak Haryanto atas kebijakannya dengan dampak posititf yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,”katanya.
Sementara itu terpisah salah seorang warga juga malam-malam sengaja meluangkan waktu untuk melihat papan proyek revitalisasi alun-alun yang besaran biayanya mencapai Rp 8,8 miliar lebih. Dengan demikian, maka capaian hasil yang diharapkan harus benar-benar maksimal, karena semua publik atau siapa saja bisa menikmatinya untuk bercengkerama bersama keluarga maupun berolahraga.
Selain itu, jika melihat biaya untuk menata kembali alun-alun tersebut tidak murah, maka pelaksnaan oembangunannya agar benar-benar reprsentetatif. ”Atas dasar itulah kami memerlukan waktu untuk bisa melihat paopan proyeknya, karena dengan terpasangnya papan proyek itu baik pemerintah sebagai pengguna jasa maupun rekanan sebagai penyedia jasa benar-benar terbuka,”ujar warga yang bersangkutan, Mono, asal Desa Semampir, Kecamatan kota Pati.(sn)