SAMIN-NEWS.com, PATI – Lagi-lagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengkritik keras terhadap kinerja pemerintah daerah. Hal itu tak lepas dari Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang kurang sigap merespon permasalahan yang dialami warga.
Kali ini anggota Komisi C DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo mengkritik soal distribusi bansos beras tanggap darurat bencana kekeringan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pasca penetapan status tanggap darurat bencana sejak tanggal 3 Oktober 2023, akan menyalurkan beras. Namun sebulan lebih, beras hingga saat ini belum juga tersalurkan.
Bandang mengaku kecewa penyaluran beras itu saling lempar tanggung jawab antara pemerintah daerah dengan Bulog.
“Yang paling parah adalah beras iki nengdi, kata Bulog beras sudah kita cek Pemda ne belum siap. Iki selak udan lho mas (keburu hujan). Bantuan 70 atau berapa ton itu belum teredarkan sampai sekarang. Sebelumnya alasannya Bulog, tapi Bulog kita cek beras sudah siap. Pemda ne yang gak siap,” tegas dia.
Jika Pemkab tak mampu menyalurkan bansos beras yang dijanjikan, dia justru mendukung ada kerja sama yang disepakati misalnya dengan satuan kepolisian atau pun TNI.
“Kalau memang tidak mampu distribusi beras, minta bantuan Polresta, Kodim yang punya data membutuhkan beras dan terdampak kekeringan biar mereka yang menyalurkan,” cetus Bandang.
Lebih lanjut, ia menyayangkan atas lambannya cara menangani permasalahan. Pihaknya juga pesimis beras dalam waktu dekat segera tersalurkan atau yang lebih parah lagi Bandang mengkritik beras akan dibawa ke Semarang.
“Enggak tahu alasannya Pj gimana, ditanya media melebar ke Bulog, kita cek Bulog melebar ke Pj. Apakah beras ini dibagi ke masyarakat, atau digowo balik ke Semarang, aku yo enggak ngerti,” pungkasnya. (ADV)