SAMIN-NEWS.com, PATI – Berbagai pihak dari lintas sektor di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati melakukan aksi sambatan konservasi untuk menjaga fungsi kawasan hutan yakni dengan penanaman pohon akhir pekan kemarin.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara sejumlah organisasi masyarakat (ormas), pegiat lingkungan dan instansi pemerintahan. Mereka tak mau kalah cepat oleh oknum tak bertanggung jawab perusak hutan.
“Sambatan konservasi ini ada 160 bibit pohon yang kita tanam. ini untuk melestarikan hutan penyangga. Kami tidak mau kalah cepat dengan para perusak hutan,” ujar Ketua Ansor Pucakwangi, Ahwan Ahadi yang dikutip Selasa (19/12/2023).
Dia menegaskan penanaman hutan dilakukan karena ia tak ingin kejadian seperti banjir bandang di Sukolilo dan Winong terjadi hal serupa di Pucakwangi. Kerusakan hutan dapat memicu terjadinya bencana alam.
“Untuk memberikan wawasan kepada masyarakat untuk peduli terhadap ekosistem hutan. Sehingga masyarakat juga harus tahu tentang kawasan konservasi yang harus dijaga,” imbuhnya.
Camat Pucakwangi, Udhi Harsilo Nugroho mengklaim kondisi hutan di wilayah Pucakwangi 80 persen masih cukup baik. Oleh karenanya melalui kegiatan seperti ini diharapkan mampu menjaga fungsi kelestarian hutan.
Tetapi, menurut Udhi secara umumnya bencana alam yang terjadi di wilayah Pati selatan merupakan imbas dari rusaknya hutan penyangga. Sehingga dia berharap ke depan tidak ada lagi persoalan pembalakan ilegal.
“Wilayah Jaken, Jakenan, Tambakromo, Winong sering banjir yang dikarenakan hutan rata-rata rusak. Jadi mindset masyarakat harus diubah. Tidak mengambil pohon-pohon secara ilegal,” sebutnya.