SAMIN-NEWS.com, PATI – Melimpahnya produksi ikan tangkap nelayan Juwana Kabupaten Pati membuat harganya pun merosot tajam. Menurunnya harga ikan tangkap ini sudah terjadi sejak mulai panen raya pada September lalu.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembinaan (Kabid P2) TPI DKP Kabupaten Pati, Soleh, mengatakan produksi perikanan tangkap memang lagi melimpah, efeknya harga ikan tangkap turun drastis. Salah satunya Ikan layang.
“Mulai November sampai sekarang turunnya sangat drastis rata-rata Rp 5 ribu. Padahal biasanya di atas Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Jadi turunnya 50 persen lebih,” kata Soleh, beberapa hari lalu.
Lebih lanjut, ia mengakui jika tahun ini harga ikan tangkap lebih rendah dari pada tahun sebelumnya. Menurutnya ada beberapa alasan yang menyebabkan kondisi harga ikan tangkap merosot. Namun ini tak lepas dari panen raya mulai akhir September sampai Januari.
“Harga naik ini iya karena memang produksi ikan melimpah, termasuk daya beli yang kurang karena kemarin imbas dari ekonomi, penyerapan terbatas jadi produksi naik harganya turun,” ungkapnya.
Soleh mengungkap per hari kebutuhan pemindangan untuk industri pemindangan di Pati sekitar 100 ton ikan layang atau ikan pindang. Berbeda halnya dengan ikan beku, dikirim ke luar daerah seperti Jakarta, Semarang, hingga Surabaya.
Dirinya menyebutkan produksi meningkat namun permintaan stagnan. Ikan layang atau ikan pindang ini untuk konsumsi pasar lokal. Sehingga belum diketahui kapan pastinya harga ikan tangkap ini kembali stabil.
“Kami belum bisa memperkirakan ya, karena ini tergantung permintaan pasar juga,” tandasnya.