SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah desa di beberapa kecamatan wilayah Kabupaten Pati direndam banjir. Curah hujan tinggi dan cuaca yang ekstrim itu membuat sungai tak mampu menampung banyaknya debit air. Imbasnya adalah air itu naik ke daratan.
Seperti yang terjadi selama sepekan lebih hujan tinggi menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Pati tergenang banjir. Tinggi air bervariatif hingga menyentuh lebih dari pinggang orang dewasa.
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Maesaroh meminta segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus saling berkoordinasi dan berkomunikasi.
Dia melihat sejauh ini penanganan bencana banjir belum terkoordinir dengan baik. Makanya koordinasi lintas OPD harus perlu ditingkatkan lebih intens. Supaya tujuannya benar-benar tercapai tidak ada miskomunikasi.
“Selama ini kan terkesan masih sendiri-sendiri ya, BPBD bergerak sendiri, Dinkes gerak sendiri, masih seperti itu. Penanganan itu masih perlu terkoordinir dengan baik,” jelasnya.
Dengan koordinasi lintas sektor tersebut, maka ia berharap semua kebutuhan korban banjir bisa terdata dan terakomodir. Terlepas dari hal itu, harapannya adalah cuaca segera normal, banjir segera surut dan masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir di Kabupaten Pati per Jumat 15 Maret petang telah merendam 8 kecamatan. Di antaranya yakni Kecamatan Gabus, Kayen, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Tambakromo, Dukuhseti dan Kecamatan Pati. (ADV)