SAMIN-NEWS.com, PATI – Penerapan kurikulum merdeka belajar dibutuhkan kematangan para pendidik guna mentransfer materi pelajaran kepada anak didik. Tidak hanya itu, kurikulum ini juga menuntut sarana dan prasarana (Sarpras) pada setiap satuan pendidikan harus memadai.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Roihan menyatakan penyediaan Sarpras satuan pendidikan di Kabupaten Pati belum merata. Efeknya yaitu terhambatnya implementasi kurikulum merdeka belajar.
Kurikulum merdeka belajar diterapkan di semua satuan pendidikan baik negeri maupun swasta. Hanya saja, antara satu sekolah dengan sekolah lainnya tidak mempunyai Sarpras yang sama yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum.
“Satuan pendidikan di daerah Pati mau distandarkan semua, negeri maupun swasta. Tetapi ini kan tidak semua sekolah sama kemampuannya ketersediaan Sarpras yang dimiliki,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan sebenarnya sangat mendukung kurikulum merdeka belajar. Hanya saja, yang perlu ditekankan adalah dukungan pemerintah pusat dalam hal menjamin kesiapan sekolah.
Lebih lanjut, kata dia dukungan tersebut soal bagaimana support sistem pemerintah pusat terkait bagaimana memenuhi fasilitas sarpras terhadap satuan pendidikan.
“Sarpras yang dimiliki masing-masing satuan pendidikan berbeda-beda. Di antaranya ada yang sudah layak untuk implementasi sistem kurikulum merdeka. Tetapi harus buka mata juga bahwa diakui ada yang belum siap,” bebernya. (ADV)