Update Kasus DBD di Kabupaten Grobogan, Tercatat 1.180 Kasus Sudah Ditangani

SAMIN-NEWS.com, GROBOGAN – Update Kasus DBD di Kabupaten Grobogan, Tercatat 1.180 Kasus Sudah Ditangan

SAMIN-NEWS.com, GROBOGAN – Kasus DBD atau Demam Berdarah Dongue saat ini marak di Kabupaten Grobogan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan mengatakan bahwa hingga pekan ke 17 per 6 Mei 2024, berdasarkan data Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) tercatat ada 1.180 kasus DBD yang sudah ditangani.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr Slamet Widodo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Djatmiko MAP, dari 1.180 KDRS tersebut terinci penyakit Demam Dengue (DD) sebanyak 668 kasus, Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 422 kasus dan Dengue Shock Syndrome sebanyak 19 kasus.

“Update data kasus dan kematian penyakit demam berdarah di Kabupaten Grobogan berdasarkan KDRS ada 1.180 kasus pada pekan 17 atau per 6 Mei 2024 pukul 18.00 WIB. Dari jumlah tersebut terinci untuk DD ada 668 kasus, DBD ada 422 kasus dan DSS ada 19 kasus,” jelas dr Djatmiko.

Dokter Djatmiko mengatakan, total kasus DBD di Kabupaten Grobogan yakni jumlah DBD dan DSS yakni 441 kasus. Sementara, angka kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten Grobogan ini, terdata ada 13 kasus.

Untuk selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan melakukan rencana tindak lanjut (RTL) sebagai upaya penurunan angka kasus DBD. RTL tersebut meliputi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dijalankan satu pekan sekali.

“Ada waktu luang bisa dipergunakan untuk membersihkan jentik nyamuk yang ada. Kemudian, botol atau wadah minuman plastik jangan langsung dibuang, tetapi pastikan lebih dulu tidak ada sisa air di dalamnya. Ini penting ya supaya tidak menjadi tempat baru perkembangbiakan nyamuk,” jelas dr Djatmiko.

Dirinya juga meminta kepada para orang tua agar segera memeriksakan anak mereka jika terjadi demam selama tiga hari ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Anak-anak juga diusahakan untuk menggunakan lotion anti-nyamuk pada saat mereka melakukan aktivitas, baik di rumah maupun di sekolah. Alternatif, gunakan baju lengan panjang,” imbau alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang. (RR)

Previous post Satpol PP Pati Tertibkan 8 Anak Punk
Next post Kesaksian Warga soal Penemuan Mayat di Tambak Gabus

Tinggalkan Balasan

Social profiles