Pentingnya Dukungan Rekan Kerja dalam Menangani Stres

SAMIN-NEWS.com, Nasional – Anna Surti Ariani S.Psi M.Si, Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, menyatakan bahwa memberikan dukungan kepada rekan kerja yang mengalami stres sangat penting untuk mencegah tindakan bunuh diri dan meringankan masalah yang mereka hadapi.

“Jika kita memahami langkah-langkah yang bisa diambil sebagai pertolongan pertama untuk rekan kerja yang mengalami masalah kesehatan mental, kita dapat memberdayakan mereka di tempat kerja dan mengurangi beban yang mereka rasakan,” kata psikolog yang disapa Nina ini dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Nina menjelaskan bahwa rekan kerja yang melihat kolega lain menghadapi masalah berat dapat membantu dengan memperhatikan lingkungan sekitar orang tersebut. Hal ini termasuk mengamati dan menghilangkan benda-benda tajam yang mungkin ada di sekitarnya untuk mencegah potensi bahaya.

Selain itu, penting juga untuk menyingkirkan obat-obatan yang mungkin ada di dekatnya, karena ada kemungkinan orang tersebut akan meminumnya dalam kondisi tidak sadar. Selanjutnya, rekan kerja lain dapat menawarkan dukungan dengan mendengarkan cerita rekannya, jika orang tersebut bersedia untuk berbicara.

Nina menyarankan agar kita mendengarkan curahan hati rekan yang mengalami stres, jika mereka bersedia berbicara setelah merasa lebih tenang. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan mereka dengan dukungan psikologis yang sesuai.

Anna Surti Ariani S.Psi M.Si, Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia

Psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) ini menjelaskan bahwa perusahaan dapat melatih para pekerjanya untuk meminimalkan stres yang sering dialami oleh pekerja kantoran.

Nina juga menambahkan bahwa tempat kerja atau perusahaan sebaiknya memiliki jaringan yang memudahkan akses ke tenaga kesehatan jiwa untuk membantu pekerja yang menghadapi masalah kesehatan mental.

Kementerian Kesehatan saat ini tengah mensosialisasikan pelatihan kepada rekan kerja untuk membantu kolega yang mengalami masalah melalui program yang disebut Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP). “Jika diperlukan, mereka bisa mengakses layanan kesehatan mental. Pertolongan awal ini dikenal sebagai psychological first aid, dan Kemenkes sedang menyosialisasikannya melalui P3LP,” tuturnya.

Nina menambahkan bahwa untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental, penting untuk menyisihkan waktu dari rutinitas, seperti dengan berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung atau tidur yang cukup. Selain itu, mengonsumsi makanan sehat juga penting untuk mendukung energi positif.

Istirahat tidak hanya berarti tidur, tetapi juga melibatkan kegiatan yang menyenangkan yang dikenal sebagai self-care. “Istirahat juga melibatkan melakukan hal-hal yang kita sukai, yang dapat merawat kesehatan emosional kita. Bertemu dengan orang-orang yang kita suka juga termasuk dalam self-care. Perawatan diri tidak harus selalu ke salon; yang penting adalah melakukan hal-hal yang benar-benar kita butuhkan dan nikmati,” jelas Nina.

Ia juga mengingatkan pentingnya memikirkan hal-hal positif dan mengelilingi diri dengan lingkungan yang mendukung untuk mencegah stres dan niat untuk mengakhiri hidup. Nina mengatakan bahwa hal ini dapat memberikan semangat serta membantu kita mensyukuri apa yang terjadi dalam hidup kita.

Previous post Rekomendasi Website Penerjemah Bahasa Asing yang Efektif dan Tanpa Biaya
Next post Tata Ruang yang Baik Disebut Bisa Cegah Bencana

Tinggalkan Balasan

Social profiles