
SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah petani Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati melakukan aksi demo di depan kantor DPRD Pati, pada Senin (10/2/2025). Peserta aksi menuntut penyelesaian lahan yang dikuasai oleh perusahaan PT LPI segera dikembalikan ke petani.
Salah satu peserta, Sumiati menyebut dirinya bersama petani lain menagih janji pemerintah untuk menyelesaikan lahan di Pundenrejo. Hal ini dilakukan sebagai perjuangan mendapat keadilan atas hak lahan petani yang dirampas PT LPI.
“Kami menuntut hak petani. Kita berjuang melawan ketidakadilan. Supaya pemerintah tahu kerja keras petani, petani sudah sengsara. Tetapi pemerintah tidak tahu,” ujarnya.
Ia menyampaikan pada tahun 2020 lahan yang saat itu digarap petani Pundenrejo telah dirusak oleh PT LPI bersama preman hingga didampingi aparat.
Kemudian pada tahun 2024 kemarin, perusahan tersebut juga melakukan hal yang sama terhadap petani. PT LPI kembali merusak tanaman warga. Padahal HGB perusahan statusnya sudah habis.
Pihaknya meminta pemerintah memikirkan nasib rakyatnya, nasib petani yang berjuang mendapatkan lahan dari nenek moyangnya.
“Jadi pemerintah DPRD, kami minta tolong bebaskan lahan Pundenrejo agar kembali ke petani dimiliki petani,” ungkap dia.
Muhammad, peserta aksi lainnya menganggap bahwa DPRD tidak menghargai petani Pundenrejo. Menurutnya DPRD tidak serius menyelesaikan lahan seluas 7,3 hektare yang hingga kini masih jadi rebutan dengan PT LPI.
“Lahan itu asalnya merupakan milik warga Pundenrejo. Namun Petani sampai sekarang masih terombang-ambing, sebab DPRD tidak memikirkan petani,” tambahnya.
Aksi yang diikuti banyak petani perempuan itu tidak mendapat hasil. Peserta kecewa lantaran aksi mereka tidak disambut oleh wakil rakyat.
“Saat ini anggota DPRD masih di luar daerah, jadi tidak bisa ketemu,” ujar singkat Plt Sekwan Fathul Hidayat.