
SAMIN-NEWS.com, PATI – Setelah tiga hari petani Pundenrejo melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD, kantor Bupati, hingga menginap di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pati selama dua malam dengan menggunakan tenda. Kini tenda tersebut dibongkar oknum polisi pada Rabu (12/2/2025).
Pembongkaran tersebut terjadi saat petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pundenrejo (Germapun), Kecamatan Tayu itu audiensi bersama BPN Pati, PT Laju Perdana Indah (PT LPI) atau PG Pakis di Ruang Paripurna DPRD Pati.
Atas kejadian tersebut, setelah audiensi selesai puluhan petani yang kebanyakan adalah emak-emak bercaping itu melampiaskan amarahnya. Mereka memarahi salah satu personil polisi yang berada di ruang Rapat Paripurna.
Mereka kecewa dan memaki-maki polisi tersebut karena petani menilai ada keterlibatan oknum polisi yang ikut merusak tenda miliknya.
Ketua Germapun, Sarmin mengaku petani Pundenrejo marah dan kecewa atas kejadian pengrusakan tenda yang didirikan di Kantor BPN tersebut. Sehingga melampiaskan kepada salah satu polisi yang berada di kantor DPRD Kabupaten Pati.
“Masalah akan dibangun lagi, nanti kita akan rembuk bersama dengan yang lainnya. Pernyataannya jelas kami sangat kecewa,” ujarnya.
Menanggapi itu Kepala BPN Pati, Jaka Purnama menyebut sejak awal bahwa pihaknya tidak mengizinkan petani Pundenrejo membangun tenda di kantornya. Selain itu ia juga menerima komplain lingkungan kantor lantaran suara yang ditimbulkan.
“Kantor kami gak kasih izin itu dari awal. Saya enggak enak (tenda) itu berdiri. Apalagi lingkungan komplain ke saya, secara personal komplain ke saya soal suara,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan kendati mendirikan tenda adalah perjuangan petani Pundenrejo, namun seharusnya semua pihak harus memahami. Sebab kata Jaka kantor pelayanan publik harus bersih dan tidak menggangu lingkungan.
“Memang hak mereka sih, tapi kami juga mengakomodir yang lain. Tiga hari mendirikan tenda, ya harus memahami lah, supaya kantor terlihat rapi, bersih. Serta dalam pelayanan publik kita tidak boleh menggangu yang lain,” pungkasnya.