Redaktur ”Samin News” Alman ED.(Foto:SN/aw)
SAMIN-NEWS.COM BERBULAN-bulan, negeri yang rakyatnya masih harus banyak belajar lagi untuk berdemokrasi dan menegakkan konstitusi ini melalui apa yang disebut pemilihan umum ini justru sering mendapat cipratan muntahan hoaks oleh para pemabuk kekuasaan. Tentu belum lepas dari ingatan kita, bahwa jauh sebelum pemilu ini dilangsungkan Rabu (17/4) pekan depan menggelegak muntahan hoaks, sudah ada tujuh kontainer surat suara yang dicoblos.
Hal itu kembali terulang isu video viral di medsos sudah ada surat suara yang sengaja dicoblosi di Selangor Malaysia, meskipun KPU baru akan melaksanakan pemilu luar negeri di negeri jiran tersebut, Minggu (14/4) besok pagi. Warga republik ini yang mempunyai hak pilih dalam pemilu luar negeri, di negara tersebut jumlahnya terhitung paling banyak dibanding warga republik di negara lain, yaitu 588.873 orang.
Jika kita cermati hoaks lainnya, seperti seorang nenek yang menjalani operasi plastik juga muntahannya digelontorkn ke rakyat, bahwa nenek itu sebagai korban penganiayaan dan penger oyokan. Karena itu pertanyaannya ”kok tega nian pemabuk kekuasaan itu membohongi rakyat, ya?” Seharusnya siapa pun sadar betul, bahwa pemegang kedaulatan republik ini ada di tangan rakyat.
Belum lagi, penebar ”virus” ketakutan bahwa republik ini akan bubar, dan juga ancaman jika pemilu serentak tahun ini dianggap curang, maka upaya penyelesaiannya adalah menggunakan kekuatan rakyat. Itu artinya rakyat sebagai pemilik sah republik ini juga akan diadu-adu, itu tak ubahnya gajah bertarung melawan gajah tapi si pelanduk yang mati di tengah-tengah.
Karena itu, mulai tengah malam lewat satu menit pun waktu sudah berubah menjadi dini hari berarti harus menyadarkan kita para rakyat bahwa pemilu atau yang juga disebut sebagai pesta demokrasinya rakyat sekarang hanya tinggal tiga hari, atau H-3. Sesuai ketentuan perundangan-undangan, bahwa waktu 3 X 24 jam itu disebut hari tenang.
Dengan demikian, marilah dalam kesempatan ini seluruh rakyat di republik ini secara bersama-sama dengan niat tulus dan hati bersih demi tetap menjaga tegak serta keutuhan bumi pertiwi, untuk mencuci muntahan-muntahan lahar hoaks pemabuk kekuasaan. Cuci bersih dari rongga otak kepala kita, hati dan nurani kita.
Dinginkan ruang dan waktu kita yang sudah diacak-acak menjadi ladang hoaks yang cukup panas ini dengan embun kesejukan kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Sehingga tak ada artinya jika rakyat sebagai pemilik sah republik ini masih juga mau dicekoki muntahan-muntahan hoaks tersebut, hanya karena beda pendapat dan beda pilihan.
Hanya ada satu kata kunci, Rabu (17/4) dengan yakin atas apa yang menjadi pilihan terbaik dalam memilih pemimpin dan para wakil rakyat lima tahun mendatang, cukup dijawab dengan mengunakan hak pilih atau mencoblos di bilik suara TPS masing-masing. Salam waras (Ki Samin)