Firman Soebagyo; Pertumbuhan Sektor Ekonomi Harus Terus Dipacu

Anggota Komisi II DPR RI asal Pati, Firman Soebagyo.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar asal Pati, Firman Soebagyo tetap berkomitmen untuk terus mendorong dan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tak ketinggalan juga terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten dan di daerah kantong-kantong konstituen lainnya, seoperti Grobogan, Blrora dan Rembang.
Karena itu, upaya berkait hal tersebut terus menerus dilakukan dengan menyalurkan alokasi anggaran aspirasinya dalam bentuk pemberian bantuan peralatan pertanian, perikanan, dan yang baru saja diserahkan, Kamis (11/4) tadi pagi, adalah motor jenis Viar untuk pengangkut sampah. Sebanyak sepuluh kelompok mendapatkan alokasi bantuan hibah aspirasinya dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Salah satiunya, adalah Paguyuban PKL yang nanti akan menampati lokasi baru di Pusat Kuliner Pati. Yakni, di bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH setempat, dan diterima langsung oleh dua tokoh PKL asal kawasan Alun-alun Simpanglima dan Jl Sudirman, H Arwani dan Hendro Zipo.
Sedangkan kelompok penerima lainnya, selain pondok pesantren (Ponpes) juga, Pemuda Pecinta Lingkungan, Karang Taruna, kelompok pengumpul sampah, dan BUMDes. Tujuan pemberian bantuan tersebut, adalah untuk mengurai permasalahan sampah yang merupakan salah satu ancaman tercemar dan rusaknya lingkungan.
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo bersama Bupati Haryanto dan Sekda Suharyono terlebih dahulu mengecek kelengkapan motor pengangkut sampah jenis Viar sebelum diserahkan kepada kelompok penerima bantuan, di halaman Kantor Setda Pati tadi pagi.(Foto:SN/aed)

Sampah, kata Firman Soebgyo yang selama ini menjadi problem tidak hanya di tengah masyarakat tapi juga pemerintah, jika dikelola secara benar tentu tidak akan menimbulkan permasalahan pencemaran lingkungan, tapi justru mempunyai nilai ekonomis. Sehingga masyarakat baik perorangan maupun kelompok bisa memanfaatkannya, untuk di daur ulang maupun dikumpulkan sehingga bisa menopang sumber pendapatan masyarakat.
Permasalahannya, karena sampah masih ada yang dibuang secara sembarangan maka uoaya untuk mendapatkan nilai tambah dari tersebut sudah barang tentu tidak bisa. Karena itu, alat paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah kendaraan pengangkut, sehingga sampah yang sudah dihimpun/dikumpulkan oleh masyarakat bisa dibawa ke tempat penampungan.
Di tempat tersebut memang harus ada kelompok yang mengelola mulai dari memilah sampai dengan mencarikan pasar yang akan membeli sampah-sampah itu sesuai jenisnya, sehingga sampah yang harus dibuang bisa di lokasi yang sudah ditetapkan. Dari hal tersebut, maka selain upaya tetap menjaga lingkungan bisa berlangsung secara terus menerus masyarakat pemilik sampah juga mendapatkan hasil dari sampah yang dikumpulkan.
Seperti di Kecamatan Margoyoso, misalnya ada kelompok yang mendaur ulang sampah plastik menjadi ”paving block.” Dengan demikian, sampah jenis itu bisa dikumpulkan untuk dijadikan bahan baku pembuatan material tersebut, sehingga setelah menjadi barang jadi pasti mempunyai nilai jual yang bisa mengangkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah itu,”ujarnya.(sn)

Previous post Sudah Puluhan Miliar Dana Aspirasi Firman Soebagyo Mengalir ke Pati
Next post Satu Rekanan Peserta Lelang Revitalisasi Alun-alun Pati yang Digugurkan Mengajukan Sanggahan

Tinggalkan Balasan

Social profiles