Bupati Haryanto didampingi Sekda Suharyo dan jajaran pimpinan OPD Kepala DPUTR Ahmad Faizal dan Kepala DLH Purwadi bersama anggota Komisi II DPR RI asal Pati, Firman Soebagyo usai menyerahkan bantuan 10 unit motor sampah, di halaman Kantor Setda Pati, Kamis (11/4) tadi pagi.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Selama ini sudah cukup banyak dan bahkan mencapai puluhan miliar rupiah bantuan dana aspirasi anggota Komisi II DPR RI asal Pati, Firman Soebagyo yang mengalir ke warga di daerah asal. Seharusnya memang demikian, karena sebagai Wakil Rakyat di tingkat pusat sudah semestinya memikirkan kepentingan dan aspirarasi warga di daerahnya.
Apalagi bantuan yang sudah disalurkan untuk kepentingan masyarakat di Pati itu memang sangat diperlukan, tidak hanya ternak sapi maupun kambing. Akan tetapi juga alat-alat pertanian, seperti handtractor, mesin pemotong padi, pompa air, dan juga ekskavator.
Hal itu diungkapkan Bupati Haryanto usai menerima bantuan hibah aspirasi anggota DPR RI yang bersangkutan, selesai apel pagi di halaman Kantor Setda setempat, Kamis (11/4) hari ini saat menjawab pertanyaan awak media. Sebenarnya masyarakat itu tidak menuntut apa-apa, tapi asal para wakilnya di lembaga legislatif itu benar-benar menaruh perhatian atas aspirasi yang disampaikan itu benar-benar sudah maksimal.
Dengan demikian, Wakil Rakyat di tingkat pusat tersebut tidak abai terhadap apa yang sebenarnya sangat mereka butuhkan. ”Karena Pati merupakan daerah pertanian pangan, dan juga perikanan maka bantuan alat-alat pertanian tersebut memang sangat diperlukan, dan sekarang bantuan yang kami terima saat ini berupa motor sampah hibah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,”ujarnya.
Karena itu, katanya lagi, setiap desa sudah disarankan agar masing-masing bisa mengalokasikan dana desa (DD) untuk pengadaan kendaraan pengangkut sampah. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan, agar bisa membuang sampah di tempat yang sudah ditentukan.
Dari tempat tersebut, maka sampah-sampah yang mempunyai nilai ekonomi bisa dipilah untuk dikumpulkan oleh kelompok pengumpul maupun bank sampah yang sudah banyak terbentuk di desa-desa. Sehingga sekarang DD itu tidak harus dialokasi melulu untuk peningkatan sarana dan prasarana.
Akan tetapi bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain, di antaranya adalah pengadaan kendaraan pengangkut sampah maupun untuk keperlauan lainnya. Di antarany bisa digunakan menyalurkan kebutiuhan air untuk warga pada saat musim kemarau, karena desa yang bersangkutan harus mendapatkan air dari desa lain di sekitarnya.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara menempatkan bak tandon air di atasnya, sehingga bisa digunakan keliling untuk melayani warga yang membutuhkan air. ”Sedangkan tujuan utamanya kendaraan tersebut sebagai pengangkut sampah, maka sampah dari warga tidak akan lagi dibuang di tempat sembarangan karena sudah ada kendaraan pengangkutnya,”imbuh Buoati Haryanto.(sn)