Catatan Redaksi Samin News; FGD Forum Wartawan Tanpa Arah

SAMIN-NEWS.COM   AWAL  digagasnya ”focus group discussion” (FGD) bagi kalangan Forum Wartawan Pati (FWP) oleh Bagian Humas Setda Pati, benar marak dan berlangsung dinamis mengingat peserta diskusi semua aktif ikut ambil bagian. Bahkan satu per satu yang menjadi wakil dari kelompok harus mampu mwnyampaikan gagasan apa yang tepat untuk dicarikan jalan pemecahannya oleh pemerintah kabupaten setmpat.

Karena itu minimal tiga narasumber dari pihak yng berkompeten atau pihal ahli lainnya pun dihadirkan untuk memaparkan permasalahan apa yang harus dicarikan solusinya, sehingga Bupati Haryanto pun menjadi tertarik dengan gagasan-gagasan yang dilontarkan dalam diskusi tersebut. Salah satu contoh, ketika FWP melontarkan satu gagasan pembangunan jalur alternatif antara Sokobubuk -Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati melintas di kawasan hutan milik Perhutani KPH Pati.

Narasumber lain yang dihadirkan pun tidak hanya semata-mata dari Perhutani KPH setempat, tapi tak ketinggalan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR). Hasil dari simpulan narasumber maupun gagasan peserta selalu disusun dalam laporan, untuk selanjutnya olwh Bagian Humas disampaikan ke Bupati dengan maksud agar bisa ditindaklanjuti.

Kendati hampir semua materi dalam diskusi yang  menjadi simpulan akhir hingga sekarang hanya sekadar menjadi dokumen tertulis, tapi paling tidak personel FWP yang jumlahnya berkisar antara 40 s/d 50  pernah terlibat dalam proses dinamika berpikir dan menyampaikannya ke forum diskusi. Namun seiring berjalannya wakti dengan angka tahun yang bertambah, FGD berubah bentuk dan arah yang tidak jelas.

Maksudnya, kehadiran peserta sekarang agar terkesan diskusi berlangsung maka Kabab Humas maupun yang berkompeten lainnya membukanya dengan pengarahan,imbauan dan harapan. Sedangkan yang banyak mengimbau tentu saja Ketua FWP, karena dengan wartawan sebanyak itu jika dicek secara personalitas rata-rata belum bisa menulis berita hasil liputan sendiri.

Dengan kata lain, berita yang sehar-hari mereka dapat itu adalah berita ”shere-shere”-an dari Bagian Humas. Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab unsur kemalasan wartawan untuk menulis berita berdasarkan hasil penggalian dan liputan sendiri, karena hanya cukup dengan ”jeruk minum jeruk” mereka merasa sudah mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang wartawan.

Sedangkan berita sher-sheran itu hanya berita seputar aktivitas Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda, dan Bagian Humas memang berhasil mengkemas atas apa yang menjadi tuganya. Akan tetapi tanpa disadari sistem tersebut telah membuat ketergantuan kepada kelompok wartawan ini, karena hanya memindahkan berita tersebut konon ke media online, mereka mersa resmi diakui sebaga wartawan.

Melihat dan merasakan kondisi media maupun personel wartawannya sudah sulit diharapkan berkembang, maka jajaran redaksi dan wartawan ”Samin-News” yang tergabung dalam FGD Hukas Setda Pati, secara terbuka menyatakan mngundurkan diri. Disertai permintaan maaf dan juga terimaksih atas kerjasamanya selama ini. Salam Waras.

Previous post Kapolres Pimpin Sertijab Empat Pejabat Polres Pati
Next post LBH Bakti Anak Negeri Rumah Hukum Wong Cilik Untuk Membantu mencari Keadilan Baik Pidana Maupun Perdata Serta PTUN

Tinggalkan Balasan

Social profiles