Mimpi Alur Kali Tetap Sesuai Fungsi

Idealnya normalisasi alur kali besar maupun kecil dilakukan secara periodik, atau upaya pemeliharaannya dijadwalkan secara maksimal.(Foto:SN/aed)

SA MIN-NEWS.COM PATI – Untuk menjaga kewarasan dan keseimbangan berpikir waras, ”mimpi” tetap dibutuhkan, karena realitas dalam  kehidupan itu ternyata menghadirkan kepahitan-kepahitan karena ulah kita sendiri. Di antaranya, bencana alam seperti banjir dalam tingkatan apa pun selalu memunculkan permasalahan sosial.
Karena hal tersebut dianggap sebagai hal biasa, maka upaya mencegah terjadinya bencana tersebut tak lebih dari sekadar retorika. Akan tetapi paling tidak, upaya menjaga fasilitas yang tersedia seperti alur kali dalam status besar maupun kecil, harus ditempatkan sebagai tanggung jawab bersama bukan sebaliknya selalu berakhir dalam kondisi pembiaran.
Hal itulah yang tampaknya lama dugagas oleh Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, di mana salah satu objek perhatian dan sasaran adalah alur Kali Simo. Pertimbangannya, karena sebagian besar panjang alur kali tersebut berlokasi di pinggir jalan raya Pati-Juwana.
Secara tanggung jawab kewenangan, sebenarnya alur kali itu bukan ada pada Bidang Pengairan DPUTR setempat, tapi ada pada Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. ”Tapi kami ingin mewujudkan alur kalu tersebut sesuai fungsinya, dan bila perlu menata keindahannya,”ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengairan DPUTR Kabupaten Pati, Sumarto.
Sedangkan alur kali besar, seperti Kali Juwana, masih kata dia, tanggung jawab kewenangannya ada pada BBWS. Kendati demikian, masyarakat juga harus menaruh kepeduian agar alur kali itu tetap sesuai fungsinya, bukan sebaliknya mengubah fungsi sebagai tempat pembuangan barang-barang bekas atau berbagai jenis sampak.
Termasuk di dalamnya, adalah pembiaran bangkai kapal yang teronggok di tengah alur kali sehingga mengganggu kepentingan umum lainnya. Khusus yang berkait alur Kali Simo, selama ini juga menjadi tempat pembuangan berbagai jenis sampah oleh warga yang berdiam di kawasan hulu sehingga pendangkalan tak bisa dihindari.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka di awal tahun ini pihaknya juga menaruh kepedulian dalam memberikan pancingan dengan menata alur kali tersebut sesuai kemampuan keuangan untuk penganggarannya. Harapan yang ingin dicapai, adalah pihak berkpompeten melanjutkannya dengan penataan untuk memperindah sepanjang tanggul alur kali itu.
Maksudnya, agar sepanjang tanggul tidak mejadi tempat bertumbuhnya tumbuhan liar atau dimanfaatkan warga dengan ditanami berbagai tanaman, baik itu pisang, ubi kayu maupun rumput gajah sebagai pakan tenak, tanpa ada upaya ikut peduli memeliharanya. Padahal, jika alur kali ditata dengan keindahan, hal itu akan memberikan daya tarik tersendiru bagi para pengguna jalan raya nasional Pati-Juwana.
”Itulah mimpi dan harapan kami,”selorohnya.(sn)
Previous post Tenda-tenda di Pusat Kuliner Sudah Pantas Untuk Berjualan
Next post Tugas Penasehat Hukum Dalam Perkara Pidana

Tinggalkan Balasan

Social profiles