Latihan pertama mengenal dan menabuh gamelan anggota Forum Wartawan Pati (FWP) berlangsung Sabtu (2/2) sore tadi di lobi depan Kantor Setda setempat.(foto:SN/aed).
SAMIN-NEWS.COM PATI – Dengan seni hidup ini terasa lebih indah karena karena untuk berkesenian itu selain bakat juga hars berproses melalui olah rasa, karsa dan cipta. Karena itu untuk belajar dan mengenal seni, termasuk senii karawitan bagi sejumlah anggota Forum Wartawan Pati (FWP) tidak mengenal kata terlembat, karena dari sisi usia hampir semuanya tidak muda lagi.
Kendati baru kali pertama mengenal alat musik tradisional yang lekang oleh zaman ini, rasanya sudah seperti jatuh cinta bertahun-tahun. Itulah yang dirasakan bagi anggota FWP, salah satu kelompok wartawan teraktif di Pati saat ini karena belum ada satu bulan usai memperingati Hari Persn Nasional (HPN) Tahun 2019, koini mereka sudah melakukan klegiatan lain, yaitu ,mengenal dan berlatih menabuh gamelan.
Berkait hal tersebut, kata koordinator peserta pelatihan seni karawitan ini, Lukito dibantu Totok Mujiarto, sekarang kembali berlatih salah satu seni musik tradisional. Sedangkan beberapa waktu sebelum memperingati HPN, anggota FWP pun bermain ketoprak secara gabungan, baik dengan para seniman panggung tersebut dan juga dengan anggota DPRD Pati.
Khusus yang disebut terakhir terdapat nama-nama seperti H Djamatri, H Budiyono, dan Sri Endah Wqahyuningati, ketiga-tiganya dari D DPRD setempat. ”Dengan demikian, grup Ketoprak Pawarta Budaya ini juga bersiap-siap, untuk tampil pada perayaan Hari Jadi Ke-696 Pati, 7 Agustus mendatang,”ujarnya.
Salah satu pelatih karawitan yang sengaja didatangkan oleh grup klarawitan FWP, adalah Joko dan Aris dari Ngaliyan, Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu Pati.(Foto:SN/aed)
Bila perlu, katanya l;agi, untuk bermain ketoprak bisa dilakukan secara kolosal dengan menggabung [ara pemain yang ada di jajaran OPD, DPRD, seniman dan wartawan. Tempat bermainnya tidak harus di halaman pendapa Kemiri, di Desa Sarirejo, Kecamatan Kota Pati, tapi di Pusat Kuliner Pati yang kini siap untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) relokasi.
Karena itu target latihan karawitan FWP ini, awal Agustus mendatang benar-benar sudah siap untuk menjadi karawitan pengiring tampilnya grup ketoprak gabungan ini. Dengan demikikian, di bawah asuhan pelatih Joko dan Aris mulai pekan depan, jadwal latihan dalam sepekan harus dua kali pertemuan yang dijadwalkan Selasa dan Sabtu.
Sisi lain yang menarik dalam latihan karawitan FWP ini, anggota paling tua Setyo Budiwibowo ternyata tak ketinggalan dari yang muda. Seharusnya hal itu yang muda-muda harus mencontoh semangat yang tua dalam berkesenian, karena untuk bisa memainkan gamelan secara maksimal tidak bisa kalau tanpa melalui proses berlatih secara intendsif.
Adapun persone anggota FWP yang berlatih gamelan, selain Setyo Bidiwibowo dengan formasi seagai pemegang saron bersama Usman dan Didik Handoyo. ”Untuk Pak Imam Slamet memegang gong, Wahyu Sutikno (kenong), Imam Kliwir (peking), Lukito bersama putrinya (bonang) dan (bonang penerus),”imbuh Toto Mujiarto.(sn)