Kendati Harus ”Nggremet” Kampus Kehidupan Tetap Berbenah

Ratna ”Bathok” bersama suami memanfaatkan media apa saja yang ada di kawasan lingkungan Kampus Kehidupan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo Pati, termasuk memanfaatkan dinding tembok ruang pompa air, untuk mural.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Kendati harus dengan ”nggremet” tapi upaya menata kawasan lingkungan ”Kampus Kehidupan” Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, tetap berlanjut. Selesai dengan program Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) Tahun 2018, kini berganti upaya untuk manata dan menciptakan ”branding” kawasan lingkungan tersebut sebagai Tempat Wisata Edukasi (TWE) berbasis Seni Lingkungan Alam Lestari.
Untuk upaya ini relawan yang menggarap hal tersebut, adalah Ratna ”Bathok” bersama suami, Wawan, dan Pramuka Penegak anggota Satuan Komuniytas (Sako) Forum Wartawan Pati (FWP). Tahap awal pekerjaan adalah menata bagian depan brak kerja yang juga menjadi bagian dari sekretariat FWP dengan memanfaatkan media yang ada.
Karena itu, kata Rois Wijayanto yang membidangi Seni-Budaya FWP, tanki air milik Pengelola TPA tersebut yang tidak dimanfaatkan lagi dijadikan sebagai objek pembuatan tulisan ”Selamat Datang.”  Berikutnya dimanfaatkan pula tembok ruang medsin pompa air sebgai objek mural tentang budaya pertanian masa lalu.
Selain dengan lukisan seorang petani tengah membajak areal persawahannya dengan memanfaatkan hewan piaraan kerbau, di sudut kanan atas juga digambarkan gadis pedesaan yang tengah menumbuk padi. ”Proses mendapatkan beras melalui upaya itu dilakukan dengan menggunakan peralatan lesung dan alu (antan),”ujarnya.
Selebihnya, masih kata dia tengah dipersiapan pula lokasi pembuatan tulisan  ”Kampus Kehidupan” dari tumbuhan jenis perdu, yaitu krokot. Tempatnya di lahan bekas timbunan sampah sisi selatan brak kerja, dan selain tulisan tersebut juga tengah dipersiapkan lokasi pembuatan monumen ”Forum Wartawan Pati” (FWP).
Di depan lokasi itu, Ratna ”Bathok” dan suaminya juga sudah menggagas pembuatan rumah pohon dan sarang. Jika melihat maket desain penataan kawasan lingkungan ”Kampus Kehidupan” tersebut banyak menyediakan lokasi spotselfi, di antaranya akan disediakan pula jembatan dari bambu melintang di atas saluran.
Jika bagian lokasi itu srlesai dikerjakan, termasuk pembuatan fasilitas taman dari tumbuhan bambu hias, sorgum (canthel) maupun jali, tahap berikutnya adalah pembuatan taman dengan kolam dan jembatan masuk ke dalam lingkungan Kampus Kehidupan. ”Untuk mengerjakan pekerjaan itu ditargetkan bisa tuntas dalam waktu dua bulan.”
Terpisah Bagian Lingkungan Hidup PWP, Imam Slamet kini tengah menggarap empang untuk pemeliharaan ikan yang sudah selesai sebanyak 6 petak, dan peternakan untuk ”kambing salon” tengah dipersiapkan kandangnya. ”Kami juga sudah menggagas pembuatan gardu pandang di atas pohin tak jauh dari lokasi kandang kambing salon,”imbuh dia.(sn)
Previous post Komisi A DPRD Tuban Belajar BUMDes ke Pati
Next post Katagori Surat Suara Rusak Terus Bertambah

Tinggalkan Balasan

Social profiles