OPD Disnakertrans Dampingi Komisi D Kunjungi Transmigrans asal Pati

Beberapa anggota Komisi D DPRD Pati didampingi jajaran OPD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pati saat berkunjung ke Dinas Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara, di Sukadana, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (14/2) hari ini.(Foto:SN/dok-adv-aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Gaung pengiriman penduduk daru daerah yang padat ke daerah sebaliknya di luar Jawa, menang tidak segegap gempita di era Tahun 1970-an hingga 1980-an. Kendati demikian, pemerintah terus berupaya maksimal untuk bisa memindahkan atan menstransmigrasikan penduduk tersebut ke daerah tujuan.
Sudah barang tentu alternatif itu untuk sekarang, paling tepat adalah ke Kalimantan yang lahannya untuk menampung para transmigran asal Jawa masih terbuka lebar. Karena itu Komisi D DPRD Kabupaten Pati bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pati, Kamis (14/2) hari ini sudah berada di daerah transmigrasi.
Tepatnya, kata Kepala Disnakertrans Kabuoaten Pati, Tri Haryama yang mendampingi komisi D DPRD itu, berekunjung  ke daerah transmigrasi  Kabupaten Kayong Utara, di Sukadana, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Dalam kunjungan kerja dan stiudi banding kali ini, tujuannya tak lain, untuk melihat dari dekat transmigrans asal Pati di lokasi daerah tujuan.
”Jika di daerah baru yang menjadi tujuan kepindahannya itu benar-benar berhasil memgubah kondisi kehidupannya berbeda ketika betada di daerah asal, hal itu akan menjadi acuan untuk mengirimkan warga di daerah padat penduduk di Pati, ke daerah transmigrans,”ujarnya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Pati, Tri Haryama berada di tengah-tengah warga transmigran di Kalimantan Barat, mendampingi para anggota Komisi D DPRD Pati yang berkunjung ke lokasi itu, Kamis (14/1 hari ini.(Foto:SN/dok-adv-aed)  
Dari hasil kunjungan langsung ke lokasi transmigran asal Pati  tersebut, masih kata Tri Haryama, ternyata cuku menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, salah satu bukti adalah semangat transmigran yang bersangkutan mempunyai harapan, untuk mengembangkan kawasan lokasi transmigran tersebut dengan etos kerja keras.
Hasilnya, selain dari bercocok tanam tanaman padi juga palawija, dqn sayuran sebagaimana yang mereka tanam saat ini. Di balik keberhasilan tersebut, untuk penjualannya juga tidak ada kendala karena ada pedagang pengumpul yang mendatangi lokasi  transmigrasi tersebut, sehingga hubungan para transmigran dengan warga di luar kawasan itu sudah benar-benar terintegrasi.
Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan tarap hidup mereka dari areal lahan garapan tidak hanya melulu untuk bercocok tanam padi dan palawija, tapi juga dikembangkan dengan menanam saturan, baik itu gambas maupun bayam. Sehingga selama menunggu masa panen, mereka tidak menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan untuk bisa menggarap lahan perkebunan, hal itiu belum bisa dilakukan karena mereka ini adalah kelompok transmigrans yang diberangkatkan dari daerah asal Tahun 2016 lalu. ”Selain satu keluarga dari Kecamatan Sukolilo, ada dua keluarga dari wilayah Kecamatan Tambakromo, satu keluarga lainnya dari Kecamatan Margoyoso, dan satu keluarga lagi dari Kecamatan Cluwak,”imbuh Tri Haryama.(sn/adv)



Previous post di Kelenteng Hok Tik Bio Berlangsung Sembayang ”Thian”
Next post KPU Terima Kiriman Surat Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Tinggalkan Balasan

Social profiles