Wartawan Jangan Terjebak dalam Berita Hoak

Bupati Haryanto saat berdialog dengan wartawan Pati, di pendapa kabupaten, Jumat (1/2) tadi malam.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Dalam kesempatan berdialog dengan wartawan Pati di pendapa kabupaten, Jumat (1/2) tadi malam, Bupati Haryanto berkali-kali mengingatkan dan menekan, agar wartawan tidak terjebak dalam berita hoak. Dengan demikian, informasi apa yang akan ditulis untuk disajikan kepada pembaca/pemirsa harus benar-benar dicek kebenarannya.
Apalagi, bagi awak media sosial dengan kecanggihan teknologi ITE yang tak bisa dibendung lagi, maka sebagai penyaji berita juga dituntut tanggung jawab, termasuk dalam menyampaikan kritik juga harus selektif. Sebab, pihaknya juga tidak alergi terhadap kritik asal kritik yang disampaikan itu benar-benar konstruktif.
Dalam dialog yang dipandu Kabag Humas Setda Pati, Ahmadi dan juga dihadiri jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) serta Wakil Bupati Saiful Arifin bersama Sekda Suharyono, Haryanto pun menekankan agar jajaran pimpinan OPD jangan takut terhadap kritik. Sebab, dengan kritik adalah sama saja diingatkan.
Karena diingatkan, berarti ada yang kurang sehingga perlu ada yang harus dibenahi dan ditingkatkan. ”Jika tidak ada kritik, merasa semua sudah benar dan semua sudah baik, sehingga kita menjadi lupa dan hal itu justru bisa menyebabkan bisa terpeleset,”tandasnya.
Di sisi lain, katanya lagi,  selama ini juga merasa sangat terbantu dengan berita-berita yang disajikan para wartawan dalam upaya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan  Pati ke depan lebih maju dibanding sekarang. Sebab, dengan pemberiataan yang selalu tersaji dengan cepat semua peristiwa yang terjadi hari ini bisa langsung diketahui hari ini juga.
Lebih-lebih dengan berita yang tersaji secara ”online” begitu cepat beredar sehingga melalui kecanggihan teknologi informasi ini, pihaknya selalu mencatat semua pernyataan yang disampaikan pembuatnya. Akan tetapi yang berkait dengan berita, jika dirasakan belum belum jelas apa permasalahannya, agar tidak gagal paham lebih baik ditanyakan kepada pimpinan OPD yang berkompeten.
Kendati demikian, upaya wartawan yang memang ahli dalam menyusun kalimat memang harus bisa mengejar dan menyajikan berita yang viral. Akan tetapi, ada juga berita yang viral dan berdampak tidak bagus dalam uaya ikut mencerdaskan masyarakat, di antaranya yaitu tentang berita di mana semua media menulis.
Berita dimaksud tak lain, adalah tentang diri seorang pengemis yang mempunyai aset mencapai Rp 1,4 miliar. ”Akan tetapi, di satu sisi berita tersebut sangat tidak cocok jika sampai diikuti dan ditiru oleh yang lain, sehingga berita-berita seperti itu terlebih dahulu harus difilter sebelum disiarka/ditayangkan.”(sn)
Previous post Banmus DPRD Pati Selesai Susun Jadwal Bulan Ini
Next post Pusaka Dewa Bumi Klenteng Hok Tik Bio Dikeluarkan

Tinggalkan Balasan

Social profiles